Mama Cake (2012)
Mama Cake (2012)
Director: Anggy Umbara
Release Date: September 13, 2012
Country: Indonesia
Language: Indonesian
Starring:
Ananda Omesh
Boy William
Arie Dagienkz
Fajar Umbara
Dinda Kanya Dewi
Renata Kusmanto
Rudi Salam
Nani Widjaja
Henidar Amroe
Herichan
Boy William
Arie Dagienkz
Fajar Umbara
Dinda Kanya Dewi
Renata Kusmanto
Rudi Salam
Nani Widjaja
Henidar Amroe
Herichan
Rakha (Ananda Omesh) disuruh papanya membeli Brownies Mama Cake yang fresh langsung dari tokonya di Bandung karena permintaan sang nenek yang sedang sakit keras. Bersama kedua temannya, Willy (Boy William) dan Rio (Ari Dagienkz), Rakha pun melakukan perjalanan ke Bandung yang ternyata justru menjadi sebuah petualangan hebat yang mengubah hidup mereka bertiga.
Satu lagi sajian dalam negeri yang cukup menghibur dan layak untuk ditonton, Mama Cake. Ketika di putar di bioskop, saya tidak sempat menyaksikannya karena keburu hilang dari peredaran - yang bahkan kalah lama dari film horor esek-esek. Film besutan Anggy Umbara ini tak hanya sekedar menceritakan tentang tiga sekawan Rakha, Willy dan Rio untuk membeli sebuah brownies Mama Cake tapi justru film ini mempunyai banyak pesan penting di dalamnya. Film ini mengangkat konflik dan isu-isu seputar agama dan sosial yang merebak di masyarakat. Banyak mitos yang dipatahkan dengan serta merta. Banyak hal yang membuat kita harus merenung dan diwajibkan mengkajinya lebih dalam lagi. Namun, untuk beberapa hal sepertinya terlalu berlebihan dan terkesan sangat menggurui.
Lewat perjalanan yang dilakukan ketiga pemuda dalam film ini, kita dibawa memahami makna kehidupan ini dengan penyampaian yang ringan dan penuh humor segar. Dialog-dialognya pun segar, menghibur, tajam dan tak jarang membuat kita terpaksa meringis mendengarnya. Menariknya lagi, beberapa scene ditampilkan dengan gaya bercerita ala komik, lengkap dengan tampilan full color. Tak hanya itu, Mama Cake pun menampilkan sajian komplit antara drama, komedi, romance, thriller, action hingga horor yang masing-masing mempunyai porsi yang cukup.
Untuk urusan akting, Ananda Omesh yang lebih dulu dikenal sebagai pelawak dan presenter, tidak mengecewakan walau masih harus mengasah aktingnya lebih baik lagi. Karakter Rakha merupakan satu-satunya karakter yang normal diantara karakter kedua temannya. Boy William cukup sukses memerankan karakter Willy yang gaya bicaranya so annoying terdengar di telinga. Ari Dagienkz juga masih bisa mengimbangi akting Omesh dan Boy, sebagai karakter Rio yang terlihat sangat berlebihan ketika ingin menyatu dengan alam. Justru yang terlihat bagus dan menarik perhatian adalah Candil dengan karakternya sebagai karyawan toko Mama Cake. Banyaknya cameo yang muncul juga menambah daya tarik film ini.
Ya, Mama Cake memang masih menyisakan banyak kekurangan di sana-sini, namun kita seharusnya mengapresiasi karya anak bangsa yang berusaha menampilkan film yang bagus, tidak hanya menjual pesona horor esek-esek semata dengan script cerita sampah. Eh, jangan buru-buru beranjak ketika film telah usai karena masih ada sedikit kejutan di credit title.
Satu lagi sajian dalam negeri yang cukup menghibur dan layak untuk ditonton, Mama Cake. Ketika di putar di bioskop, saya tidak sempat menyaksikannya karena keburu hilang dari peredaran - yang bahkan kalah lama dari film horor esek-esek. Film besutan Anggy Umbara ini tak hanya sekedar menceritakan tentang tiga sekawan Rakha, Willy dan Rio untuk membeli sebuah brownies Mama Cake tapi justru film ini mempunyai banyak pesan penting di dalamnya. Film ini mengangkat konflik dan isu-isu seputar agama dan sosial yang merebak di masyarakat. Banyak mitos yang dipatahkan dengan serta merta. Banyak hal yang membuat kita harus merenung dan diwajibkan mengkajinya lebih dalam lagi. Namun, untuk beberapa hal sepertinya terlalu berlebihan dan terkesan sangat menggurui.
Lewat perjalanan yang dilakukan ketiga pemuda dalam film ini, kita dibawa memahami makna kehidupan ini dengan penyampaian yang ringan dan penuh humor segar. Dialog-dialognya pun segar, menghibur, tajam dan tak jarang membuat kita terpaksa meringis mendengarnya. Menariknya lagi, beberapa scene ditampilkan dengan gaya bercerita ala komik, lengkap dengan tampilan full color. Tak hanya itu, Mama Cake pun menampilkan sajian komplit antara drama, komedi, romance, thriller, action hingga horor yang masing-masing mempunyai porsi yang cukup.
Untuk urusan akting, Ananda Omesh yang lebih dulu dikenal sebagai pelawak dan presenter, tidak mengecewakan walau masih harus mengasah aktingnya lebih baik lagi. Karakter Rakha merupakan satu-satunya karakter yang normal diantara karakter kedua temannya. Boy William cukup sukses memerankan karakter Willy yang gaya bicaranya so annoying terdengar di telinga. Ari Dagienkz juga masih bisa mengimbangi akting Omesh dan Boy, sebagai karakter Rio yang terlihat sangat berlebihan ketika ingin menyatu dengan alam. Justru yang terlihat bagus dan menarik perhatian adalah Candil dengan karakternya sebagai karyawan toko Mama Cake. Banyaknya cameo yang muncul juga menambah daya tarik film ini.
Ya, Mama Cake memang masih menyisakan banyak kekurangan di sana-sini, namun kita seharusnya mengapresiasi karya anak bangsa yang berusaha menampilkan film yang bagus, tidak hanya menjual pesona horor esek-esek semata dengan script cerita sampah. Eh, jangan buru-buru beranjak ketika film telah usai karena masih ada sedikit kejutan di credit title.
1 comment:
salam. saya dari malaysia sudah ulang nonton mama cake berkali kali. tapi di hujung selepas kredit titlenya itu saya masih tak mengerti. henidar amroe dalam mama cake itu berperan sebagai apa ya? ibunda kepada rakha atau memang punya kisah antar selebriti yang saya tak bisa dimengerti kerana saya dari malaysia?
boleh dijelaskan?
Post a Comment