Silenced (2011)
Silenced / The Crucible (2011)
Do-ga-ni
Drama
Drama
Based on
The Crucible by Gong Ji-young (novel)
Director: Hwang Dong-hyuk
Release date(s): 22 September 2011
Running time: 125 minutes
Country: South Korea
Language: Korean
Director: Hwang Dong-hyuk
Release date(s): 22 September 2011
Running time: 125 minutes
Country: South Korea
Language: Korean
Cast:
Gang In-ho (Gong Yoo) yang seorang single parent dan kesulitan keuangan, terpaksa menerima tawaran pekerjaan menjadi guru kesenian di sebuah sekolah khusus anak-anak tuna rungu di Mujin, daerah yang jauh dari kota Seoul. Di sekolah tersebut, In-ho menemukan fakta yang mengejutkan, beberapa anak mengalami kekerasan fisik dan seksual oleh para guru dan kepala sekolah. Akhirnya In-ho bersama seorang aktivis HAM, Seo Yu-Jin (Jung Yu-Mi), bersama-sama membantu anak-anak tersebut dan mengekspos kasus tersebut agar diketahui khalayak ramai. Tapi, fakta di lapangan berbicara lain. Baik para guru, staff, kepala sekolah, polisi, bahkan hakim justru menutupi kasus tersebut.
Silenced merupakan sebuah kisah nyata yang terjadi di Korea Selatan dan
film ini diadaptasi dari novel karya Gong Ji-young yang menceritakan
tentang kisah kekerasan seksual pada anak-anak di sekolah Gwangju Inhwa.
Menonton Silenced, seakan seperti sedang menonton film horor. Dengan pencahayaan yang minim, adegan-adegan di lorong dan ruangan gelap, suara-suara rintihan yang terdengar di sekolah tuna rungu tersebut, membuat kesan menakutkan dan mengerikan yang kental. Belum lagi atmosfir filmnya yang kelam. So, Silenced is the true horror movie!
Menonton Silenced, seakan seperti sedang menonton film horor. Dengan pencahayaan yang minim, adegan-adegan di lorong dan ruangan gelap, suara-suara rintihan yang terdengar di sekolah tuna rungu tersebut, membuat kesan menakutkan dan mengerikan yang kental. Belum lagi atmosfir filmnya yang kelam. So, Silenced is the true horror movie!
Dibalut dengan iringan musik dan scoring yang memilukan, menambah kelamnya film ini. Belum lagi di satu jam pertama, kita akan disuguhkan adegan demi adegan kekerasan yang terjadi pada anak-anak tuna rungu tersebut secara gamblang dan jelas. Lalu di satu jam berikutnya akan fokus pada masalah penyelesaian di ruang sidang. Di sini, terjadi banyak adegan yang membuat kita akan menarik nafas panjang karena kesal, marah, atau benci seperti ketika menonton Soredemo, Boku wa Yattenai. Apalagi jika melihat wajah para tersangka yang sok suci tersebut, rasanya pengen mencabik-cabik wajah mereka. Wow! Terlihat berlebihan sepertinya ungkapan saya, tapi memang begitulah adanya.
Sang aktor utama, Gong Yoo memang paling tepat memerankan karakter In-ho. Diduetkan dengan Jung Yu-Mi yang juga tak kalah bagus aktingnya dengan Gong Yoo. Dan tentunya para villain, seperti si kembar kepala sekolah dan salah satu guru yang melakukan kekerasan seksual, memang sukses membuat para penonton ingin meludahi wajah mereka karena aktingnya yang mantap. Memang, akting Jang Gwang sebagai si kembar kepala sekolah benar-benar terlihat memuakkan.
Sang aktor utama, Gong Yoo memang paling tepat memerankan karakter In-ho. Diduetkan dengan Jung Yu-Mi yang juga tak kalah bagus aktingnya dengan Gong Yoo. Dan tentunya para villain, seperti si kembar kepala sekolah dan salah satu guru yang melakukan kekerasan seksual, memang sukses membuat para penonton ingin meludahi wajah mereka karena aktingnya yang mantap. Memang, akting Jang Gwang sebagai si kembar kepala sekolah benar-benar terlihat memuakkan.
Pemain
anak-anaknya pun mampu mencuri perhatian dengan akting mereka yang keren. Terlebih karena mereka juga harus belajar bahasa isyarat. Saya paling
suka dengan karakter Yoo-ri dibanding karakter anak lainnya. Tapi saya cukup
terharu ketika Min-Soo menangis meraung-meraung mengetahui kenyataan bahwa
sang nenek telah memaafkan si pelaku kejahatan. Sesuai dengan judul filmnya, Silenced, film berdurasi dua jam lebih ini lebih banyak menampilkan akting mimik dan gerak para pemain ketimbang dialog.
Sama
mengesalkannya dengan film Soredemo, Boku wa Yattenai, Silenced pun akan membuat kita
sangat geram, benci, atau pun murka melihat fakta di
lapangan yang sebenarnya, dimana yang menang selalu orang yang
berkuasa. Uang.. uang dan uang. Dan dengan uang, hukum pun bisa dibeli. Miris!
Sebuah potret yang sangat mirip dengan hukum di negeri kita.
12 comments:
filmnya menyentuh banget :(
blogs.unpas.ac.id/anisamaulina/2013/04/15/42-tahun-perjalanan-margahayuland/
Recommend.. Banjir pipi nonton ini 😂
Judul lagu yg diputar dipengadilan, ada kah yg bisa kasih infonya?
Bagus lagunya...
Judul lagu yg diputar dipengadilan, ada kah yg bisa kasih infonya?
Bagus lagunya...
Nontonnya gemes banget... Tapi keselnya tuh film nya gantung bgt. Berharap keadilan di ending. Eh pas liat endingnya malah mengecewakan...
Sama euyy, gregetan liat endingnya sampai penasaran dan cari info soal kasusnya dan ternyata Setelah penayangan filmnya kasusnya dibuka lagi kok om karna dorongan masyarakat/ penontonnya, dan semua tersangka sudah mendapat ganjaran bahkan tersangka dan korban ternyata lebih banyak dari awalnya.
Syukurlah.
Saya ngeri liat akting para aktor ciliknya, terlalu vulgar mnurut saya. Adakah yg tau apakah anak2 ini benar d sentuh saat d bathup (adiknya min soo)??? Apakah d sana tdk ada batasan adegan utk para aktor/aktris cilik??? Soalnya d banding film eropa (yg saya pernah liat) tdk ada aktor anak yg d ambil gambarnya s vulgar itu....
Dimana beritanya? Kesel. Apalagi ending nya. Keseelll
Lagu yang diputar dipengadilan "Thorn Tree" Jo Sung Mo
Ending nyaaa para penjahat ga d huku. Yaaa.. Aduh saya baru mau nonton liat sinopsis nua dulu.. Hehehe
Kemarin siang saya dan sahabat2 saya baru menonton film ini, setelah sebelumnya tau film ini dari explore IG. Gak jarang umpatan atau makian buat pelaku kami sebut saking geramnya sama muka sok polos pelaku. Sangat di sayangkan endingnya seperti itu
Endingnya mngecewakan. .Gantung.. Udah gemes bgt liatnya. .Smp bnjir air mata.. Pas endingnya... Yaelahhhh...
Post a Comment