January 13, 2013

Summer Time Machine Blues (2005)

Rewatch


Summer Time Machine Blues (2005)







Summer Time Machine Blues (2005)
Sama Taimumashin Burusu
  Comedy | Sci-Fi
Director: Katsuyuki Motohiro
Release Date: September 3, 2005
Runtime: 107 min.
Language: Japanese
Country: Japan 

Cast:


Rewatched 10 January 2013


    Gara-gara remote AC, terjadilah banyak kekonyolan yang membuat semua hal jadi berantakan. Loh, kok bisa? Ya, itulah yang terjadi dalam film berjudul Summer Time Machine Blues ini. Ini kali kedua saya menonton film ini dan tetap sukses membuat saya tertawa terbahak-bahak melihat ide segar nan kocak dalam tema film ini.


    Ketika liburan musim panas, 5 orang anggota klub Sci-Fi dan 2 orang anggota klub fotografi, harus berbagi tempat base camp mereka. Alhasil, tempat yang sempit tersebut menjadi bertambah panas ketika sebuah insiden "slow motion" yang diluar nalar terjadi dan tidak sengaja merusakkan remote AC. Padahal remote AC tersebut ibarat harta yang tak ternilai harganya di musim panas yang luar biasa menyengatnya. Gara-gara remote AC tersebut rusak, mereka sangat menderita.

     

    Tiba-tiba muncul seseorang yang dijuluki "Mushroom" dari masa depan dengan mesin waktu keesokan harinya. Salah seorang anggotanya memberi ide segar supaya mengambil remote AC yang belum rusak sehari sebelumnya. Apakah misi mereka akan berhasil?

     

    Summer Time Machine Blues, walau bergenre sci-fiction, tapi jangan anda anggap ini adalah film serius. Justru anda akan menemukan banyak aksi-aksi konyol yang mampu mengocok perut anda. Tapi, tema ceritanya sendiri unik dan segar. Memang, film ini adalah film komedi cerdas. Bahkan tetap ada penjelasan secara logika tentang mesin waktu dalam konsep ilmu pengetahuan.

     

    Lagi-lagi Eita membuktikan kualitas aktingnya yang bagus. Dia salah satu aktor favorit Jepang idola saya yang bisa berperan sebagai apa saja, mau peran lucu atau pun serius. Dan sepertinya inilah awal mula Eita diduetkan dengan Ueno "Nodame" Juri, karena setelah ini mereka berdua sangat sering main bersama. Peran Juri sendiri di sini terbilang tidak terlalu dominan dan karakternya serius seperti di Rainbow Song. Ini juga yang membuktikan aktris satu ini bisa memerankan karakter apa pun. Tentu saja peran yang membuatnya terkenal adalah ketika menjadi Nodame dalam Nodame Cantabile. Di film ini juga, Juri ketemu dengan Kuranosuke Sasaki  pertama kalinya sebelum main bareng lagi di Rainbow Song.


    Karakter Soga dan Niimi adalah karakter favorit saya dalam film ini, terutama jika melihat mimik dan gesture tubuh mereka yang mampu membuat saya tertawa terbahak bahak. Salah satunya ketika Niimi kehilangan Vidal "shampo" Sassoon-nya di tempat pemandian umum.


    Tapi yang paling sukses membuat saya tertawa terpingkal-pingkal adalah ketika akhirnya diketahui asal muasal patung kappa yang ada di lapangan kampus mereka. Itu adalah adegan terfavorit saya dalam film ini.

     

    Walau pun terlihat banyak adegan yang menampilkan promosi produk seperti coca cola, ritz, atau vidal sassoon,  tapi tidak terkesan seperti sedang promosi dan ditampilkan secara natural. Contohnya ketika adegan Niimi kehilangan vidal sassoonnya atau gara-gara coke yang diminum Niimi tumpah mengenai remote AC merupakan bagian dari cerita dalam film ini sendiri.


    Kendati berulang-ulang ditonton tapi saya tetap saja tertawa keras menyaksikan adegan-adegan yang ada di film ini. Bahkan film ini menjadi salah satu film bergenre comedy sci-fi favorit saya. Mungkin buat sebagian orang, cerita dan adegan dalam film ini terkesan konyol, tapi buat saya pribadi, semua yang ada dalam film ini sangat sangat menghibur, terutama jika sedang dalam kondisi stress. So, Summer Time Machine Blues menjadi terapi hiburan yang bagus buat saya pribadi dan semoga begitu juga buat anda.















    No comments:

    Translate

    Waiting Lists

    Sur mes lèvres.jpg Dark, brown-tinted and horror-themed image of a man in an asbestos-removal suit (to the right side of the poster), with an image of a chair (in the middle of the image) and an image of a large castle-like building at the top of the image. The text "Session 9" is emboldened in white text in the middle of the image, and near the bottom of the image is written, "Fear is a place." Lisbeth Salander with Mikael Blomkvist The Girl Who Played with Fire.jpg Page turner.jpg Le trou becker poster3.jpg Nightwatch-1994-poster.jpg Headhunter poster.jpg On the Job Philippine theatrical poster.jpg The Song of Sparrows, 2008 film.jpg The-vanishing-1988-poster.jpg Three Monkeys VideoCover.png