April 28, 2013

Tokyo Godfathers (2003)


Tokyo Godfathers (2003)






Tokyo Godfathers (2003)
Adventure | Animation | Drama 
Director: Satoshi Kon & Shōgo Furuya
 Music: Keiichi Suzuki Moonriders
Release date(s): November 8, 2003 (Japan)
Running Time: 92 minutes
Country: Japan
Language: Japanese

 Starring:


Pada malam Natal di Tokyo, tiga orang tunawisma yang hidup di jalanan di Tokyo: Miyuki, seorang gadis muda yang kabur dari rumah; Hana, seorang waria; dan Gin, seorang lelaki paruh baya yang pemabuk menemukan seorang bayi di antara tumpukan sampah. Hana yang berdelusi ingin menjadi seorang ibu, membujuk kedua temannya tersebut agar merawat sang bayi untuk satu malam. Keesokan harinya, dengan berbekal sebuah "kunci" yang didapat di samping sang bayi yang ditinggalkan tersebut, mereka memulai petualangan mereka untuk mencari orang tua sang bayi.


Satoshi Kon. Nama itu terdengar tidak asing bagi para penikmat film anime. Karya-karya buatannya memang masterpiece. Satu lagi karyanya yang gemilang, Tokyo Godfathers. Yeah, menilik judulnya, penonton akan langsung berasumsi bahwa anime ini mungkin menceritakan kisah yakuza seperti film The Godfather. Eits, tidak sesederhana itu ternyata. Mungkin masih ada sedikit hubungan tapi bukan itu inti ceritanya.

  

Kali ini plotnya terkesan lebih realistis daripada buatan Kon sebelumnya yang lebih banyak menampilkan fantasi. Ceritanya pun sederhana tanpa berlebihan dan tak serumit Perfect Blue, Millennium Actress atau Paprika dan lebih banyak menyuguhkan komedi, dark comedy tentunya. Kon menampilkan komedi kehidupan yang menggelitik dengan lika-liku kehidupan. Kon mampu membuat kita betah mengikuti petualangan hidup yang menarik, lucu, penuh rahasia, penuh konflik, serba kebetulan dan penuh makna bersama tiga gelandangan tersebut.


Selain cerita yang menarik dan sinematografi yang indah, salah satu kelebihan dari karya-karya Kon adalah karakter unik tiap tokohnya. Kali ini, karakter Hana yang menjadi karakter paling mencuri perhatian, terutama dengan tingkah lakunya dan mimik wajahnya yang lucu dan sering kali mengundang tawa. Pun begitu, porsi yang ditampilkan seimbang untuk ketiga tokoh utamanya.

 
 
 

Lewat Tokyo Godfathers, Kon seolah menunjukkan bahwa keajaiban itu memang ada dalam hidup, tinggal kita percaya atau tidak. Dan yang terpenting adalah jujur pada diri sendiri. Tokyo Godfathers is a fantastically funny, heartwarming, touching, enjoyable movie. It also holds an immense amount of moral value. 













1 comment:

Hardox said...

Wahhh kereenn. sangat kreatif..

Translate

Waiting Lists

Sur mes lèvres.jpg Dark, brown-tinted and horror-themed image of a man in an asbestos-removal suit (to the right side of the poster), with an image of a chair (in the middle of the image) and an image of a large castle-like building at the top of the image. The text "Session 9" is emboldened in white text in the middle of the image, and near the bottom of the image is written, "Fear is a place." Lisbeth Salander with Mikael Blomkvist The Girl Who Played with Fire.jpg Page turner.jpg Le trou becker poster3.jpg Nightwatch-1994-poster.jpg Headhunter poster.jpg On the Job Philippine theatrical poster.jpg The Song of Sparrows, 2008 film.jpg The-vanishing-1988-poster.jpg Three Monkeys VideoCover.png