Barfi! (2012)
Comedy | Drama | Romance
Director: Anurag Basu
Music by Pritam
Release date(s): 14 September 2012
Running time: 150 minutes
Country: India
Language: Hindi
Music by Pritam
Release date(s): 14 September 2012
Running time: 150 minutes
Country: India
Language: Hindi
Dengan rekomen salah satu teman lama saya di salah satu social community di dunia maya yang sama-sama suka nonton film, saya direkomendasikan film yang mendapat banyak penghargaan ini, Barfi!. Ketika saya mengecek ratingnya, wow 8 lebih. Great! Kendati genrenya drama, romance dan comedy. Ya, entah kenapa saya memang sedikit susah untuk menonton film bergenra drama dan romance. Tapi karena ada komedinya, saya pikir mungkin saya akan gampang menikmati film ala bollywood ini. Tapi lagi-lagi ketika saya melihat durasinya yang luar biasa panjang khas film bolly, saya jadi "agak malas" untuk memulai nontonnya. Dan memang, saya butuh dua kali dengan jeda beberapa hari untuk bisa menamatkan film ini.
Barfi sendiri adalah nama tokoh utama dalam film ini. Sekilas, gaya dan karakternya mengingatkan saya pada tokoh Charlie Chaplin. Belum lagi sepanjang film, Barfi tak sekali pun mengeluarkan suaranya, hanya mimik dan gerak tubuh yang diperlihatkannya. Ya, Barfi adalah seorang tuna rungu. Kendati demikian, Barfi adalah seorang yang selalu ceria, berpikiran positif dan membuat orang lain senang.
Singkat cerita, Barfi jatuh hati dengan seorang wanita cantik bernama Shruti. Sayangnya, Shruti dijodohkan dengan lelaki lain (klise!). Shruti harus memilih antara cinta atau logika. Setelah itu Shruti menghilang dari kehidupan Barfi. Barfi lalu dekat dengan Jhilmil yang autis. Ketika Jhilmil mendadak hilang, Barfi bertemu lagi dengan Shruti. Shruti yang tak pernah bisa melupakan Barfi, menyadari bahwa banyak hal yang telah berubah sejak dia memutuskan pergi dari kehidupan Barfi.
Kekuatan di film ini memang selain ceritanya adalah akting hebat para pemainnya terutama Ranbir Kapoor dan Priyanka Chopra. Mereka berdua benar-benar totalitas memerankan tuna rungu dan autis. Terakhir saya melihat akting Chopra yang memukau di 7 Khoon Maaf (2011) dan kali ini Chopra membuktikan kualitas aktingnya semakin bagus. Ileana D'Cruz jadi terlihat biasa-biasa saja diantara Ranbir dan Chopra.
Sedikit menggganggu mungkin setting untuk beberapa tempat di tahun 70-an yang terlihat masih modern dan make-upnya yang berlebihan dan terlihat tidak sesuai jamannya. Untunglah pengambilan gambar dan lokasi yang indah membuat saya "memaafkan" sedikit kekurangan dari film ini.
Satu lagi yang saya kurang suka ketika menonton film bolly adalah banyaknya lagu-lagu dengan durasi yang cukup lama di tiap scenenya. Begitu juga dengan Barfi, yang nyaris sepanjang film penuh dengan lagu-lagu dan tarian ala bollywood.
Selain itu, durasi yang terlalu panjang, membuat film ini sangat membosankan (apalagi dengan lagu dan tarian) sehingga sebenarnya banyak scene yang tidak terlalu penting dalam film ini. Maka, ketika klimaks, kita memang akan terkejut dengan maksud film ini sesungguhnya, tapi sebenarnya jika scene yang tidak terlalu penting itu ditiadakan dan lagu serta tarian juga dihilangkan, mungkin film ini tak perlu menghabiskan durasi sepanjang itu. Contohnya seperti Kahaani. Tapi, ya apa mau dikata, genrenya memang drama romantis, sehingga mau tidak mau harus ada tarian dan lagu yang sudah menjadi trademark film bollywood.
Jika anda memang bukan penggemar film-film berdurasi panjang, ya tidak ada salahnya menahan diri untuk tetap sabar menamatkan film ini, karena sebenarnya inti ceritanya memang bagus. Tapi, ya itu tadi, anda harus sabar. Atau mungkin seperti saya, terpaksa menontonnya dalam waktu dua hari dengan beberapa kali jeda.
4 comments:
Benar,
Cerita ini sangat panjang.
Tetapi cerita ini sangat indah dan menghiburkan.
Saya malah menangis sepanjang menonton filem ini kerana hati saya banyak kali tersentuh oleh momen momen yg saya kira sangat sebak dan meruntuh jiwa.
Saya sangat menyukai filem ini.
Ia adalah antara filem hindi terhebat dihati saya.
Selamanya.
Barfi.
*meruntun
Film itu terlalu banyak menjiplak adegan dari film Notebook yang dibintangi Ryan Gosling. Aku memberi nilainya 2. Bahasa isyaratnya terlalu buruk dan dibuat-buat mengingat aku sendiri adalah tunarungu juga.
Setiap bahasa isyarat tiap negara itu beda2 mbae..
Post a Comment