September 29, 2013

Pulp Fiction (1994)



Pulp Fiction (1994)







Pulp Fiction (1994)
Crime | Drama | Thriller
Director: Quentin Tarantino
Release date(s): May 1994 (Cannes)
October 14, 1994 (US)
Running time: 154 minutes
Country: United States
Language: English

Starring:
John Travolta
Samuel L. Jackson
Uma Thurman



Dua orang pembunuh bayaran, Vincent Vega (John Travolta) dan Jules Winnfield (Samuel L. Jackson) sedang dalam misi memburu sebuah koper yang isinya telah dicuri dari bos mereka, seorang mafia bernama Marsellus Walace (Ving Rhames). Selain itu, Vincent juga ditugaskan untuk melindungi istri Walace yang bernama Mia (Uma Thurman) selama dia dinas ke luar kota. Lalu ada seorang petinju veteran bernama Butch (Bruce Willis) yang harus berurusan dengan Walace karena suatu insiden. Di sisi lain, ada Pumpkin (Tim Roth) dan pacarnya Honey Bunny (Amanda Plummer), dua orang pencuri yang memutuskan untuk mencuri di tempat mereka makan. Kehidupan orang-orang yang tampaknya tidak berhubungan, terjalin dari serangkaian kisah lucu, aneh dan tidak beralasan dari beberapa insiden.



Apa yang membuat Pulp Fiction begitu banyak dibahas di forum-forum movie dan kebanyakan reviewnya positif? Hal itulah yang membuat saya penasaran sehingga akhirnya saya memutuskan untuk menonton film tersebut. Pulp Fiction sendiri adalah film dengan alur cerita non-linear, yaitu alur ceritanya lompat-lompat dan tidak berurutan. Film diawali dengan prolog dan dibagi chapter by chapter - layaknya seperti yang sering kita temui dalam buku -, prelude dan epilog. Chapter pertama berjudul ”Vincent Vega and Marsellus Wallace’s Wife”, yang menceritakan kisah Vincent bersama istri bossnya, Mia. Dalam chapter ini kita akan menemui salah satu scene yang memorable sepanjang masa dalam film ini yaitu adegan menari antara Vincent dan Mia yang fenomenal tersebut.

 

Chapter kedua berjudul ”The Gold Watch”, yang bercerita tentang Butch, petinju yang menipu Wallace dan membawa kabur uang Wallace. Dan chapter terakhir berjudul “The Bonnie Situation”, yang menceritakan kisah Vincent dan Jules yang membawa mayat ke rumah Jimmy, sahabat Jules. Di chapter ini ada cameo sang sutradara sebagai Jimmy. Ketiga chapter tersebut memiliki benang merah dimana nantinya semua cerita saling berhubungan. Ya, premisnya yang unik, diceritakan tak utuh dan dari perspektif yang berbeda tersebutlah yang membuat film ini unik dan menarik.



Selain itu, Pulp Fiction dibalut dengan dialog-dialognya yang terkesan asal dan nyeleneh namun cerdas dan unik. Selain itu banyak juga adegan-adegan absurd penuh humor yang sebenarnya bersifat satir dan ironi. Tak ketinggalan tren pop art kala itu juga tersaji dalam Pulp Fiction. Banyak adegan-adegan yang unpredictable, tidak umum dan mungkin tidak ditemui dalam film Hollywood kala itu. "Zona aman" hollywood pun seperti diputarbalikkan oleh Tarantino. Contohnya seperti kasus Vincent dan Jules, dimana image seorang gangster yang pastinya menakutkan dan menyeramkan, dibuat luntur seketika takkala mereka harus berpakaian kaos oblong dan celana pendek saja karena kesalahan yang mereka buat sendiri. Dan mungkin karena keunikannya itulah, film ini mendapat banyak penghargaan seperti Palme d’Or di Cannes Festival dan menang di Oscar dalam kategori Best Original Screenplay.

 

Keunikan tersebut juga terdapat pada semua karakternya yang ada dalam film ini. Kita pasti akan selalu ingat karakter-karakter yang ada di film ini. Salah satunya karakter Jules yang membacakan kutipan-kutipan dari suatu kitab terlebih dahulu sebelum membunuh musuhnya. Hampir semua karakter dalam Pulp Fiction ini adalah pelaku kriminal atau orang yang masih berhubungan dengan dunia hitam tersebut. Akting memukau pun ditampilkan oleh para pemainnya, John Travolta, Samuel L. Jackson, Bruce Willis, Uma Thurman, Tim Roth dan lainnya. Saya pribadi sangat menyukai akting Uma Thurman di sini. So cool!!

 

Jadi, jika anda menyukai film yang menguras pikiran dengan citarasa unik, Pulp Fiction bisa jadi referensi yang bagus.
















September 24, 2013

The Others (2001)


The Others (2001)




The Others (2001)
  Drama | Horror | Mystery

Directed by Alejandro Amenábar
 Music by Alejandro Amenábar
Release date(s): August 10, 2001 
 Running time: 104 minutes
Country: United States, Spain, France, Italy
Language: English

Starring:




Anne : "They're everywhere - they say this house is theirs."
Mrs. Mills : "Sooner or later, they will find you."



Grace Stewart (Nicole Kidman) tinggal di sebuah rumah tua besar yang jauh dari kota, dengan dua anaknya yang masih kecil, Anne (Alakina Mann) dan Nicholas (James Bentley). Kedua anaknya sangat sensitif terhadap cahaya (photosensitivity) sehingga rumah mereka selalu dalam kondisi gelap. Grace lalu kedatangan tiga orang yang ingin bekerja di rumahnya dan Grace pun menjadikan mereka pembantu. Namun, keanehan kerap terjadi di rumah tersebut. Benarkah rumah tersebut ada penghuninya?.



Film horor yang bermutu menjadi sesuatu yang sulit ditemui belakangan ini dikarenakan banyaknya film bertema horor yang justru malah menampilkan esek-esek belaka (film dalam negeri khususnya), tema membosankan dan tidak original, hanya menampilkan sosok hantu menyeramkan dengan ceceran darah disana-sini serta plot yang gampang ketebak. Terkadang menonton film horor malah membuat tertawa atau meringis miris. Unfortunately, The Others tidak termasuk kategori yang disebutkan diatas.


Dengan setting di masa perang dunia kedua di sebuah kota terpencil yang selalu dikelilingi kabut dan udara dingin sudah membuat atmosfir film ini sangat mencekam. Ditambah dengan setting rumah besar dan kuno, membuat aura seram semakin kental dalam film ini. Tak ketinggalan scoring yang sukses membuat jantung berdetak cepat dan membuat bulu kuduk merinding.

 

Kendati bertema horor, penampakan hantu-hantu seperti dalam perfilman bertema horor di dalam negeri tidak akan kita temui. Namun, ketegangan yang ditampilkan jauh lebih menyeramkan dan menakutkan. Kengeriannya memang tak langsung menyentak, namun perlahan ketegangan muncul dan menyusup dengan kadar yang meningkat terus menerus hingga menimbulkan teror mencekam bagi penontonnya. Belum lagi setting gambar-gambar yang ditata sedemikian rupa dengan pencahayaan minim, membuat atmosfir semakin gelap dan mencekam. Ketakutan seolah mengikuti sepanjang film berlangsung. Namun rasa ketakutan tersebut malah semakin membuat penasaran, ada apa sebenarnya dengan seisi rumah tersebut. Kita pun akan dibuat penasaran dengan penampakan bocah yang dilihat oleh Anne yang membuat Grace menuduhnya hanya berhalusinasi. Namun tak dapat dipungkiri ada jejak-jejak orang berkeliaran di rumah tersebut. Wow! Adegan berikut merupakan yang paling membuat shock.

Akting Nicole Kidman tak usah diragukan lagi. Kali ini pun si cantik ini bermain sangat brilliant. Mimik wajah Kidman yang pucat, statis dan cenderung kaku menambah suasana suram sepanjang film. Karakter Grace sendiri membuat penonton akan bersimpati namun juga meragukan kewarasannya. Tak kalah hebatnya pemeran Anne, Alakina Mann yang bermain sangat bagus dan natural. Lalu pemeran Fionnula Flanagan yang berperan sebagai Bertha Mills juga tak kalah bagusnya. Melihat wajah Flanagan saja, penonton sudah merasa ngeri.




Sama seperti film horor lainnya, berbagai misteri menyelimuti film ini, namun jika kita teliti mengumpulkan dan merangkai berbagai puzzle yang disebar oleh Amenabar, kita akan mendapatkan kunci dari semua misteri yang terjadi dalam film berdurasi 104 menit ini. 


Endingnya? Hmm.. let's say.. a shocking ending! Segala sesuatunya memang bisa diputarbalikkan dalam sebuah film, sama halnya dengan film ini. Silahkan tonton dan dapatkan kejutan "mengagetkan" di endingnya.













September 15, 2013

Taxi Driver (1976)


Taxi Driver (1976)








Taxi Driver (1976)
Crime | Drama
Director: Martin Scorsese 
Music: Bernard Herrmann
Release date(s): February 8, 1976
Running time: 113 minutes
Country: United States
Language: English

Starring:






"You talkin' to me? You talkin' to me? You talkin' to me? 

Then who the hell else are you talkin' to? You talkin' to me? 
Well I'm the only one here. Who the f*ck do you think you're talking to?"



Seorang veteran perang Vietnam bernama Travis Bickle (Robert De Niro) bekerja sebagai supir taksi malam hari di kota New York. Travis menderita insomnia berat sehingga menghabiskan waktunya sebagai supir taksi di malam hari, menonton film porno di bioskop kumuh di siang hari, bahkan memikirkan bagaimana keadaaan dunia saat ini, khususnya di kotanya, New York. Travis adalah seorang penyendiri yang memiliki pendapat yang kuat tentang apa yang benar dan salah tentang umat manusia. Baginya, yang terlihat dimatanya adalah hal-hal yang buruk, memuakkan dan "sampah". Satu-satunya yang terlihat 'bersih" di matanya adalah Betsy (Cybill Shepherd), seorang wanita cantik yang bekerja pada Senator Charles Palantine (Leonard Harris) yang berkampanye untuk pencalonan presiden. Travis terobsesi pada Betsy, namun sebuah insiden malah membuat Betsy menjauhinya. Akibat insiden tersebut, Travis percaya bahwa dia akan melakukan apapun untuk membuat dunia semakin baik. Salah satunya dengan menjadi penyelamat Iris (Jodie Foster), seorang pelacur remaja yang ingin keluar dari jeratan mucikari sekaligus pacarnya, Matthew.



Tak ayal, Taxi Driver bercerita tentang kesepian, tentang isolasi seorang pria dalam lingkungan yang dipenuhi oleh "sampah". Tujuan karakter utamanya adalah untuk menuntaskan para "sampah"  tersebut. Film ini bisa dibilang menampilkan gambaran sosial masyarakat yang ada, terutama di tahun 1970-an. Karakter supir taksi (Travis) dianggap sebagai metafora kesepian yang memiliki semacam ironi. Bagaimana tidak, di kota yang ramai dan hiruk pikuk, malah menjadi tempat yang paling sepi untuk seseorang seperti Travis. Bahkan kesepian yang dialaminya serasa selalu mengikuti kemana pun dia pergi. Namun di sisi lain, dia juga tidak berusaha melakukan sesuatu untuk menghindari situasi tersebut sehingga membuat mentalnya "sakit". Malam yang panjang, dipenuhi oleh lingkungan yang penuh dengan para pelacur, om-om nakal, tante-tante girang, pecandu, pencuri, mucikari menjadi elemen utama dalam dunia dimana Travis hidup. Suasana kelam di malam hari di kota New York tersebut, seolah mempunyai andil besar untuk mempengaruhi jiwa Travis yang memang sudah "sakit" tersebut. Travis menganggap orang-orang di sekitarnya sebagai "sampah". 

 

Tak diragukan lagi Taxi Driver membuat nama seorang Robert De Niro melambung. Tentu karena akting kerennya sebagai seorang Travis Bickle yang "sakit", depresi dan terobsesi tersebut. Karakternya yang kaku cenderung depresif awalnya seketika berubah menjadi brutal karena kesepian dan keterasingan yang melandanya. Dengan penampilan ala tentara dari Vietnam lengkap dengan rambut mohawknya dan dan posenya menodongkan pistol sambil berkata "You talkin' to me?" menjadikan sosok Travis sangat memorable dan akan dikenang dalam sejarah perfilman. Ucapan "You talkin' to me?" pun seketika menjelma menjadi sebuah pop culture icon. Jodie Foster tak kalah bagusnya berakting sebagai seorang prostitute. Bukan perkara gampang memerankan karakter tersebut, mengingat usianya yang masih sangat belia kala itu. Cybill Shepherd pun sangat tepat dipilih sebagai sosok Betsy yang sensual, misterius, idealis dan nyaris tak bisa terjamah oleh siapa pun. Cybill Shepherd terlihat sangat cantik kala itu.

 


Sayangnya, alur yang cenderung lambat, membuat saya sangat bosan, terutama di bagian kedua. Kendati bagian kedua tersebut merupakan inti dari keseluruhan cerita, tapi saya pribadi kurang menyukai bagian ini (kecuali adegan penembakan anggota politik, penembakan di rumah bordil dan endingnya). Untunglah, film ini ditutup dengan ending yang keren dan memorable. Endingnya sendiri masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Tapi saya pribadi berkesimpulan bahwa Scorsese sengaja membiarkan penonton berinterpretasi sendiri layaknya film-film garapannya yang lain. 


Yeah, Taxi Driver menggambarkan gambaran emosional tentang apa yang diinginkan oleh seorang pria yang melihat kehidupan orang-orang di sekitarnya dan membandingkannya dengan kehidupannya dari balik taksinya.

 












September 01, 2013

Movie List 2013 - AUGUST


Bulan Agustus dihiasi dengan tema film-film Perancis. Lagi-lagi nontonnya nggak nyampe 10 film. Untuk bulan ini susah banget nentuin Best of the Best untuk tiap kategori karena bagus semua.















Translate

Waiting Lists

Sur mes lèvres.jpg Dark, brown-tinted and horror-themed image of a man in an asbestos-removal suit (to the right side of the poster), with an image of a chair (in the middle of the image) and an image of a large castle-like building at the top of the image. The text "Session 9" is emboldened in white text in the middle of the image, and near the bottom of the image is written, "Fear is a place." Lisbeth Salander with Mikael Blomkvist The Girl Who Played with Fire.jpg Page turner.jpg Le trou becker poster3.jpg Nightwatch-1994-poster.jpg Headhunter poster.jpg On the Job Philippine theatrical poster.jpg The Song of Sparrows, 2008 film.jpg The-vanishing-1988-poster.jpg Three Monkeys VideoCover.png