May 31, 2014

Child's Pose | Pozitia Copilului (2013)


Child's Pose (2013)






Apa yang membuat film ini mendapat rating yang cukup bagus dan review yang positif? Itulah yang ada di benak saya ketika saya mencari sedikit info tentang film. Film ini sendiri merupakan rekomendasi salah seorang teman saya di dunia maya (karena saya belum pernah bertemu di dunia nyata). Film-film rekomendasi teman saya itu biasanya bagus dan sesuai dengan selera saya. Karena itulah, saya yang penasaran, mencari sedikit info tentang film asal Romania ini. Sebenarnya saya tertarik dengan judulnya; mengapa film ini diberi judul Child's Pose (judul asli: Poziția copilului)?. Sejujurnya, saya sempat menyerah ketika pertama kali menonton film ini. Baru beberapa menit, saya langsung stop. Entah karena saat itu faktor lelah atau faktor lain, yang pasti saya ketiduran menyaksikan film ini. Ya, film ini memang membosankan awalnya. Hanya percakapan panjang dua wanita paruh baya tentang putra salah seorang wanita tersebut. Setelah itu scene berganti dengan adegan yang juga penuh dialog panjang. Ah! Karena rasa penasaranlah yang akhirnya membuat saya harus terus bertahan menontonnya untuk kedua kalinya. Dan hasilnya, SAYA TIDAK MENYESAL! Film ini bagus. Dialognya ajib! Plus akting keren sang aktris utama. 

Keseruan film ini dimulai ketika salah satu wanita yang mengobrol di awal scene, Cornelia Keneres (Luminita Gheorghiu) yang seorang arsitek sukses dari kalangan elite, mendapat kabar bahwa putranya, Barbu (Bogdan Dumitrache) terlibat dalam kecelakaan tabrak lari yang menewaskan seorang bocah. Hubungan Cornelia dengan Barbu sendiri, belakangan ini meregang dan Cornelia menyalahkan pacar sang anak yang harus bertanggung jawab atas keregangan tersebut. Cornelia yang seorang arsitek sukses dari kalangan elite, selalu memberikan apa yang diinginkan Barbu. Namun, sebenarnya justru sikap possesif Cornelia yang selalu mengontrol segalanya-lah yang membuat Barbu ingin menjauh dari 'kekuasaan' sang ibu tersebut. Kekuasaan tersebut semakin nyata terlihat tatkala terjadi insiden kecelakaan tersebut, dimana Cornelia pun melakukan segala cara untuk melindungi sang putra dari jeratan hukum.

Bagaimana? Plot film ini sekilas mengingatkan anda pada sebuah film lain bertema sama? Ya, film ini mempunyai garis besar cerita yang hampir sama dengan film Madeo, dimana tokoh utamanya pun seorang wanita, seorang ibu juga yang rela melakukan apa pun demi sang anak. Karakter Cornelia bukan hanya seorang ibu, namun dia juga merupakan contoh nyata kaum borjuis kaya baru yang muncul, tidak hanya di Rumania tetapi juga di sebagian besar negara-negara Eropa Timur selama 25 tahun terakhir. Sosok ibu (orang tua) yang memegang kekuasaan dan kontrol berlebihan pada anak-anaknya dan memanjakan secara berlebihan, sehingga membuat anak menjadi tidak punya pendirian, selalu bimbang, rapuh, tidak mampu menghadapi realita dan selalu lari dari tanggung jawab atas tindakannya. Namun, di sisi lain, anak menjadi seperti itu karena mereka diajarkan untuk tidak bertanggung jawab pada tindakan yang mereka lakukan. Hal tersebut nyata dipaparkan Netzer lewat karakter Barbu dan Cornelia dan hubungan keduanya yang tampak tidak berjalan dengan baik dimana Barbu ingin segera melarikan diri dari kontrol sang ibu, namun Cornelia malah merasa dia masih harus tetap menjaga sang anak, melindunginya dan mengharapkannya berada di sisinya. Hal tersebut bisa terlihat dari salah satu scene ketika Cornelia dan keluarga korban bertemu, dimana kedua pihak saling membicarakan tentang putra mereka masing-masing. Scene tersebut adalah scene yang cukup absurd namun menjadi scene favorit saya. Bahkan mata saya sempat sedikit berkaca-kaca ketika adegan tersebut. Ah! Tapi ada satu scene yang saya sangat benci yaitu ketika di kantor polisi, Cornelia mengandalkan relasinya di kepolisian (persis seperti di negara kita) dan polisi yang sok hebat, semena-mena, mentang-mentang dia polisi membuat saya benci setengah mati dengan adegan itu. Hal tersebut pernah saya alami sendiri, sehingga saya paling tidak suka dengan sikap yang ditunjukkan oleh Cornelia dan polisi tersebut.

Child's Pose tak akan sebagus ini tanpa akting luar biasa dari Luminita Gheorghiu. Hampir 90 persen wajahnya menghiasi layar namun tak ada perasaan sedikit pun bosan, justru karakternya sebagai Cornelia malah berhasil 'menghidupkan' film ini. Wajar jika Luminita Gheorghiu pun dinominasikan sebagai Best Actress pada  26th European Film Awards. Child's Pose sendiri menang di Golden Bear. Mungkin sedikit kekurangan film ini ada pada sinematografinya yang kurang bagus, dimana hampir seluruh adegan diambil menggunakan kamera yang dipegang dengan tangan. Hasilnya seperti kita sedang menonton film dokumentasi atau seperti FTV. Tapi, saya pribadi menyukai film ini, walaupun banyak juga yang mengatakan bahwa film ini terlalu overrated. Jelas, Child's Pose adalah sebuah drama keluarga yang kuat, dengan karakter yang kuat, dan tidak sentimentil dan saya merekomendasikan film ini untuk anda semua.








Title: Poziția Copilului/Child's Pose | Director: Călin Peter Netzer | Writer: Răzvan Rădulescu, Călin Peter Netzer | Release date: 11 February 2013 (Berlin), 8 March 2013 (Romania) | Running time: 112 minutes | Country: Romania | Language: Romanian | Starring: Luminița Gheorghiu, Bogdan Dumitrache, Vlad Ivanov, Florin Zamfirescu | IMDb | Rotten Tomatoes








May 09, 2014

Little Note (2009)


Little Note (2009)








Dalam waktu hanya 15 menit, apa yang bisa anda dapatkan? Pertanyaan itu mungkin akan muncul di benak anda ketika menyaksikan film berjudul Little Note ini. Jangan kuatir, meski durasi film ini sangat singkat – bahkan lebih singkat dari shitnetron - namun, anda akan mendapatkan sebuah tontonan yang cukup menarik dan penuh pelajaran berharga. Little Note berkisah tentang hubungan antara ibu dan anak lelakinya.

Tinggal di daerah pedesaan dengan sedikit keinginan, Zhiren (Chen Jing Jun untuk versi Zhiren kecil dan Desmond Tan untuk versi remaja) dan ibunya (Chua En Jye) mengekspresikan rasa kasih sayang mereka melalui dukungan satu sama lain dengan cara yang sederhana - dengan bertukar catatan kecil. Kata-kata penyemangat tersebut mendorong setiap langkah mereka maju dalam menghadapi kesulitan hidup, membantu mereka menyingkirkan rasa takut dan putus asa dalam masa sulit dan ketidakpastian.

Little Note adalah film pendek berdurasi 15 menit yang mengisahkan tentang seorang ibu yang menulis catatan kecil berupa dorongan penyemangat kepada anaknya dari sejak kecil hingga dewasa dan bagaimana catatan kecil terus menginspirasi sang anak untuk memulai sesuatu yang lebih besar dalam hidupnya. Cinta dan dukungan besar dari sang ibu sangat berarti dalam hidupnya. Little Note disutradarai oleh sutradara Singapura, Royston Tan yang melejit berkat film 881 dan 12 Lotus. Saya sama sekali belum menonton film tersebut, tetapi mendadak menjadi ingin menontonnya. Little Note sendiri tanpa sengaja saya temukan disebuah website khusus film-film asia. Ketika saya membaca sekilas sinopsisnya yang bercerita tentang kisah ibu-anak, saya pun langsung tertarik ingin menontonnya. Plot cerita tentang kisah orangtua-anak memang selalu berhasil menggoda saya untuk menontonnya. Apalagi durasi film ini sangat singkat - hanya 15 menit - sehingga semakin membuat saya penasaran, apa saja yang bisa disajikan dalam rentang waktu secepat itu? Hasilnya, Tan memang berhasil menyampaikan maksud dari film ini; cepat, singkat, langsung mengenai sasarannya. Memang, sih tak ada yang benar-benar istimewa dari plot ceritanya! Ceritanya pun tidaklah rumit. Namun, dibalik ’kisah basi’ tentang kasih sayang seorang ibu pada anaknya, Tan ’mengolahnya’ kembali dengan cukup bagus. Serta merta kita akan semakin menyadari bahwa kasih sayang seorang ibu memang tiada duanya. Seperti apapun ibu (orang tua) kita, kita harus tetap menghormati dan menyayangi beliau. Ah, mendadak saya rindu pada mama saya!

Film ini juga menginspirasi dan mendorong kita untuk berjalan melewati 'lembah dan jurang kehidupan' dalam kehidupan kita dengan keberanian dan ketekunan. Film ini juga mengajarkan kita untuk berbelas kasih dan mendukung orang-orang di sekitar kita. Dan tentunya film ini membuat kita akan semakin sayang pada ibu, sosok perempuan yang tiada duanya di dunia ini. Oh, ya, simbol tanaman teratai di dalam film ini merupakan representasi dari kemurnian jiwa (purity of spirit), dimana teratai dapat tumbuh di air yang terkadang kotor dan berlumpur, namun mampu menghasilkan bunga yang indah.






Title: Little Note | Director: Royston Tan | Running Time: 15 Minutes | Country: Singapore | Starring: Chua En Jye, Chen Jing Jun, Desmond Tan
















Translate

Waiting Lists

Sur mes lèvres.jpg Dark, brown-tinted and horror-themed image of a man in an asbestos-removal suit (to the right side of the poster), with an image of a chair (in the middle of the image) and an image of a large castle-like building at the top of the image. The text "Session 9" is emboldened in white text in the middle of the image, and near the bottom of the image is written, "Fear is a place." Lisbeth Salander with Mikael Blomkvist The Girl Who Played with Fire.jpg Page turner.jpg Le trou becker poster3.jpg Nightwatch-1994-poster.jpg Headhunter poster.jpg On the Job Philippine theatrical poster.jpg The Song of Sparrows, 2008 film.jpg The-vanishing-1988-poster.jpg Three Monkeys VideoCover.png