February 29, 2012

7 Khoon Maaf (2011)

7 Khoon Maaf (2011)
Seven Murders Forgiven 







Susanna Anna-Marie Johannes (Priyanka Chopra) ditemukan tewas. Dr. Arun Kumar Singh  (Vivaan Shah), seorang ahli forensik yang menangani kasusnya ternyata mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Susanna. Semasa hidupnya, Susanna mencari cinta sejati dan telah memiliki enam orang suami dan semuanya meninggal. Setelah itu, Susanna berencana untuk menikah lagi, namun suami ketujuhnya masih merupakan misteri.

 

Film yang sebenarnya mempunyai jalan cerita yang sangat bagus dan bisa menjadi thriller yang bagus. Tapi sayangnya, film ini seperti kurang dieksekusi dengan baik, sehingga plot yang ditawarkan terasa mudah sekali tertebak. Atau, mungkin saja itu adalah jebakan film ini sendiri, sengaja membuat penontonnya mengetahui plotnya duluan, namun ketika menjelang ending, ada sedikit twist yang membuat penonton jadi tertipu mentah-mentah. Sang aktris utama, Priyanka Chopra memainkan perannya dengan sangat baik walaupun make-upnya terlihat berlebihan ketika dia sudah tua, terutama rambut berubannya yang sangat mengganggu pandangan mata. Para aktor yang berperan sebagai suami-suaminya juga memainkan perannya dengan sangat baik. Hanya saja, durasi panjang khas Bolly memang harus membuat penonton punya kesabaran lebih untuk menontonnya.






February 28, 2012

The Godfather (1972)



The Godfather (1972)








"Don" Vito Corleone (Marlon Brando), kepala 'keluarga Mafia' New York, selalu menjadi tempat mengadu para koleganya dan tak jarang menyelesaikan suatu masalah dengan jalan kekerasan, terutama jika bertentangan bisnis keluarganya. Anak kesayangannya Michael (Al Pacino) sama sekali tidak mau menjadi bagian dari bisnis keluarga. Don Vito menjalankan bisnisnya dengan cara yang ketinggalan jalan sehingga beberapa pengikutnya berganti haluan. Salah satu rival keluarga Corleone, Virgil Sollozzo (Al Lettieri) menawarkan bisnis baru yaitu penjualan narkotika yang diprediksi akan berkembang pesat di masa mendatang. Namun, Don Vito menolak dan tetap menjalankan bisnis keluarganya.

 

Lebih baik telat daripada tidak menonton film legendaris ini. Ketika pertama kali tahu siapa The Godfather itu, siapa pun pasti langsung jatuh hati dengan sosoknya yang bijaksana. Ya, itulah Marlon Brando yang sangat cocok memerankan sosok seorang "Don" Vito Corleon. Namun, tak bisa dipungkiri, karena bukan Marlon Brando saja yang mampu mencuri perhatian, tetapi juga sosok Michael yang diperankan oleh Al Pacino yang tampan dan mampu berakting dari seorang yang terlihat lemah di awal menjadi sosok dingin yang kejam. Setiap pemain mempunyai porsinya yang pas di film ini walaupun mungkin hanya sekedar figuran. Spesial effectnya bahkan sangat bagus untuk film di jamannya. Detail-detail seperti tembakan, bekas tembakan, pisau yang menancap di tubuh, mobil pecah bahkan darah terlihat asli. Dan jangan lupa fashion tahun 70-an yang sangat eksotik itu menambah nilai plus. Tidak salah jika The Godfather dinobatkan sebagai film legendaris sepanjang masa. Very recommended!

  




 






The Shawshank Redemption (1994)

The Shawshank Redemption (1994)








Andrew "Andy" Dufresne (Tim Robbins), a young and successful banker dituduh melakukan pembunuhan atas istri dan selingkuhannya dan dipenjara di penjara Shawshank. Di sana dia berteman dengan Ellis Boyd "Red" Redding (Morgan Freeman) yang ahli dalam mendapatkan sesuatu. Dufresne meminta palu dan poster Rita Hayworth pada Red.  Dengan kecerdasan yang dimiliki Dufresne, dia mampu meyakinkan pemerintah agar membangun perpustakaan di penjara. Bahkan dia juga dipercaya mengelola keuangan pimpinan dan beberapa sipir penjara.

 

Film dengan durasi diatas dua jam ini sama sekali tidak membuat bosan ketika ditonton walaupun hampir semua scene di penjara. Hal tersebut tak lepas dari para jajaran pemainnya yang mampu bermain sangat bagus, terutama Morgan Freeman yang cocok memerankan seorang Irishman. Hanya saja karena telat menonton film ini dan banyak film yang meniru beberapa scene di film ini, beberapa twist yang dihadirkan jadi gampang tertebak. Namun, film yang menjadi nomor satu peringkat tertinggi di imdb ini memang wajib ditonton. 

 





February 24, 2012

Departures (2008)


Departures (2008)

Okuribito


 



Daigo Kobayashi (Masahiro Motoki), seorang pemain Cello di sebuah orkestra di Tokyo kehilangan pekerjaannya sejak orkestranya dibubarkan. Akhirnya dia memutuskan balik ke kampung halamannya di Sakata, Yamagata bersama istrinya Mika (Ryōko Hirosue). Daigo menemukan iklan lowongan pekerjaan yang berjudul "Departures" di surat kabar dan akhirnya melamar di sebuah agensi bernama NK Agent. Seketika kehidupan Daigo berubah total dan dia mendapatkan banyak pelajaran hidup dari pekerjaannya.

     
 

Awalnya, kita akan disuguhi beberapa adegan yang dapat memancing tawa atau minimal membuat kita tersenyum, namun seiring waktu, film ini akan menghadirkan adegan-adengan yang sarat akan pelajaran hidup. Melihat kehidupan Daigo yang awalnya terlihat sempurna tapi harus menyerah pada nasib, siapa pun pasti pernah merasakannya. Namun, apa yang terlihat tidak baik tidak sepenuhnya tidak baik, justru mungkin sebaliknya. Itulah yang tergambar jelas di film berdurasi dua jam lebih ini.  

  

Masing-masing karakter di film ini mendapat porsinya yang pas, baik pemain utama maupun pemain pendukung yang semakin memperkuat jalinan ceritanya. Masahiro Motoki bermain bagus di film ini dan tak salah jika dia diganjar Best Actor. Begitu juga dengan pemain lainnya seperti bossnya Daigo, Shōei Sasaki yang diperankan oleh Tsutomu Yamazaki dengan karakternya yang sedikit dingin namun sangat wise, atau teman kerja Daigo, Yuriko Uemura (Kimiko Yo) yang terlihat menikmati hidupnya namun punya rahasia yang cukup menyedihkan. Tak ketinggalan istri Daigo, Mika yang diperankan oleh Ryōko Hirosue yang sepertinya merupakan istri idaman lelaki manapun, karena selain cantik juga sangat mengerti dan mensupport suaminya.

 

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari film ini terutama tentang hidup dan kematian yang bisa datang kapan saja tanpa kita duga. Scoring musiknya yang indah semakin membuat betah untuk menonton film ini. Jelas film yang memenangkan  Best Foreign Language Film di 81st Academy Awards ini recommended untuk ditonton.







February 23, 2012

Crows Zero II (2009)


Crows Zero II (2009)
Kurôzu zero








Kali ini Genji dan pengikutnya G.P.S. di sekolah Suzuran harus menghadapi tantangan dari sekolah Hosen yang dikenal dengan nama "The Army of Killers". Kedua sekolah tersebut memang mempunyai sejarah bad blood fighting antara mereka.

 
 

Selain masih menampilkan pemain yang sama seperti di Crows Zero, kali ini pemainnya semakin banyak karena adanya para pemain yang menjadi siswa-siswa sekolah Hosen. Porsi Genji memang tidak sebanyak film sebelumnya namun perubahan karakternya terlihat dari karakter yang selalu panas dan bertindak tanpa perhitungan terlebih dahulu menjadi karakter yang sedikit dewasa. Begitu pun dengan Serizawa yang semakin terlihat matang dan dewasa menghadapi segala hal. Sedangkan dari kubu Hosen, ada satu karakter yang cukup menarik perhatian, selain wajahnya yang kawai dan rambutnya yang berwarna perak, juga sikapnya yang tak kalah cool dengan Genji yaitu Tatsuya Bitou (Haruma Miura). Dan tentu saja, jangan melupakan sosok Rindaman yang seperti film sebelumnya, walau porsinya sedikit dan sebentar, namun dia tetap mampu memikat siapa pun yang melihatnya.

   

Namun perlu diingat, bahwa ini hanyalah sebuah film. Kita akan kesal sendiri jika melihat hal-hal tidak berlogika di film ini seperti perkelahian yang lebih penting dari apapun, bahkan sama sekali tidak terlihat adanya tanda-tanda pembelajaran di tempat yang disebut sekolah. Belum lagi darah fakenya itu masih sangat mengganggu. But, forget it and just enjoy the movie! Ya, itu yang seharusnya kita lakukan ketika menonton film ini. Apalagi buat para ladies, tidak rugi melihat para pemainnya yang keren-keren dibalut dengan kostum yang keren juga, baik dari Suzuran maupun Hosen. Hanya saja buat yang tidak terbiasa melihat adegan perkelahian brutal seperti ini, lebih baik tidak usah menontonnya. Begitu juga dengan para remaja yang masih labil, tidak dianjurkan menonton film yang sarat kekerasan walau pesannya cukup bagus ini karena di khawatirkan akan mencontoh yang buruknya bukan yang baik. Well, semua kembali ke diri masing-masing lagi. Oh, ya musik yang ditampilkan di film Crows Zero dan Crows Zero II asik-asik, loh!


 
 






 




Crows Zero (2007)

Crows Zero (2007)
Kurôzu zero 


 

  


Takiya Genji (Shun Oguri) yang anak seorang yakuza, pindah ke The Suzuran All-Boys High School, nicknamed "The School of Crows" yang terkenal akan kekerasannya, dengan tujuan untuk menjadi yang terhebat di sekolah tersebut. Namun, usahanya tidak mudah karena dia harus menghadapi beberapa ketua geng di tiap kelas dan terutama harus menghadapi  Tamao Serizawa (Takayuki Yamada) yang merupakan orang terkuat di sekolah tersebut. 

 
 

Tidak terbayangkan sama sekali jika sekolah seperti  The Suzuran All-Boys High School itu benar-benar ada. Bukannya belajar, para siswanya malah kerjaannya berkelahi melulu untuk menjadi yang terhebat di sekolah tersebut. Bahkan para gurunya pun takut pada siswanya. Belum lagi dandanan dan gaya rambut yang serba norak dan sama sekali tidak cocok untuk anak sekolahan.

  

Tapi di situlah letak keunikan film 'khayalan' ini. Durasi yang dua jam lebih dihabiskan dengan banyak adegan berantem. Sangat membosankan untuk penonton cewek seperti aku. Untungnya diselamatkan dengan wajah-wajah para pemainnya yang good-looking. Pesona Shun Oguri jelas tidak bisa dipungkiri sangat besar dan membius di film ini karena memang dia sepertinya sangat cocok memerankan karakter cowok cool. Walaupun ternyata karakter Genji yang cool itu ternyata bisa menangis juga. Di samping itu ada juga Takayuki Yamada yang tak kalah kerennya dengan Oguri. Dan satu lagi karakter yang porsinya sedikit namun sangat mencuri perhatian yaitu Fukami Motoki sebagai Rinda Man. Walau hampir 99 persen pemainnya pria, tapi tetap saja sebuah film tanpa ada pemain wanitanya akan terasa hambar dan karena itulah ada karakter Ruka Aizawa (Meisa Kuroki) yang sekilas mirip Titi Sjuman dan bisa membuat para pria langsung nosebleed.

  

Sayangnya ada beberapa hal yang sedikit mengganggu seperti darah yang terlihat sangat fake dan adegan berantemnya yang terlalu dibuat-buat. Sangat tidak logika jika seorang diri bisa menang melawan banyak orang. Tapi balik lagi dan perlu diingat jika memang film ini sangat-sangat khayalan sekali. Namun kita bisa mengambil banyak sisi positif juga terutama tentang persahabatan.

 







Translate

Waiting Lists

Sur mes lèvres.jpg Dark, brown-tinted and horror-themed image of a man in an asbestos-removal suit (to the right side of the poster), with an image of a chair (in the middle of the image) and an image of a large castle-like building at the top of the image. The text "Session 9" is emboldened in white text in the middle of the image, and near the bottom of the image is written, "Fear is a place." Lisbeth Salander with Mikael Blomkvist The Girl Who Played with Fire.jpg Page turner.jpg Le trou becker poster3.jpg Nightwatch-1994-poster.jpg Headhunter poster.jpg On the Job Philippine theatrical poster.jpg The Song of Sparrows, 2008 film.jpg The-vanishing-1988-poster.jpg Three Monkeys VideoCover.png