March 31, 2013

...ing (2003)



...ing (2003)






...ing (2003)
Romance
Director: Lee Eon-hee
 Music: Bang Joon-seok 
Release date(s): 24 November 2003
Running time: 104 min
Country: South Korea
Language: Korean

 Starring:



...ing. Judulnya yang singkat dan unik berhasil membuat saya penasaran seperti apa film yang jika dilihat dari posternya seperti cerita drama romantis. Tak seperti film-film lain yang saya ingin tonton dimana saya biasanya mencari info genre film tersebut, tapi kali ini I'm totally blind about this movie! I even forgot why I chose this movie.


Gang Min-a (Im Soo-jung) adalah seorang gadis belia yang mengidap penyakit sejak kecil dan tangan kirinya cacat sehingga dia harus selalu mengenakan sarung tangan. Hal tersebut membuatnya terasing dan terkucil di sekolah. Min-a tidak mempunyai teman sehingga sang ibu, Mi-suk (Lee Mi-sook) menjadi satu-satunya teman akrabnya. Seorang fotografer muda bernama Yeong-jae (Kim Rae-won) baru saja pindah di apartemen yang sama dengan Min-a. Dengan berbagai cara, Yeong-jae berusaha untuk menarik perhatian Min-a.


Ya, ceritanya memang seperti kebanyakan formula ala tearjerker movie lainnya. Embel-embel penyakit yang diderita si tokoh utama, seolah membuat saya tahu seperti apa nantinya ending film ini. Oke, forget it! Saya (coba) nikmati dulu film ini. Untunglah porsi antara percintaan lawan jenis dengan kasih sayang ibu dan anak mendapat porsi yang seimbang. Jika tidak, mungkin baru beberapa menit berselang, saya akan stop menonton film ini. Di samping itu, chemistry yang tercipta antara tiga tokoh utamanya terjalin kuat. 

 

Karakter Min-a sendiri dibawakan oleh Im Soo-jung yang terkenal lewat A Tale of Two Sisters. Memang, wajah Soo-jung yang imut ini paling pas dengan karakter Min-a yang gloomy. Sedangkan karakter sang ibu dibawakan oleh Lee Mi-sook.

 

Hanya ada dua karakter lelaki dalam film romance, pertama karakter angkuh dan sombong di luar tapi begitu baik diluar dan yang kedua karakter yang baik didalam dan diluar dengan sifat riang gembira tapi menjengkel. Karakter yang kedua ini ada pada karakter Yeong-jae. Melihatnya akan membuat para wanita luluh hatinya kendati awalnya sangatlah annoying. Kim Rae-won sepertinya memang terkenal dengan spesialisasi karakter seperti itu.

 
Film ini menunjukkan betapa kisah cinta seorang ibu pada anaknya sangatlah luar biasa. Seperti Mi-suk yang rela sang putri hanya memanggil namanya saja tanpa panggilan ibu atau mama hanya untuk membahagiakan putrinya yang tidak pernah punya teman karena keluar masuk rumah sakit.









Ya, intinya nikmatilah waktu anda saat ini karena mungkin besok anda tidak akan bisa menikmatinya lagi. Jadikan hal tersebut menjadi memori yang indah untuk dikenang orang lain serta memberikan inspirasi dan motivasi hidup bagi orang lain. Tapi sejujurnya, saya sedikit menyesal menghabiskan waktu menonton film ini karena sama sekali tak ada yang spesial dalam film ini. Just another tearjerker movie!

March 24, 2013

Masquerade (2012)



Masquerade (2012)






Masquerade / Man Became A King (2012)
Gwanghae, Wangyidoen namja
Drama | History 

Director: Choo Chang-Min
Release Date: September 13, 2012
Running Time: 131 min.
Language: Korean
Country: South Korea

Cast:
Lee Byung-Hun
Han Hyo-Joo
Ryoo Seung-Ryong
Kim Myung-Gon
Kim In-Kwon 
Jang Gwang




Alkisah, di masa pemerintahan raja Gwanghae (Lee Byung-Hun) yang telah memerintah kerajaan selama lebih dari 8 tahun, dicurigai adanya seseorang dalam kerajaan yang berniat menyingkirkan sang raja dengan memberikan racun. Raja Gwanghae lalu memerintahkan penasihat kerajaan Heo Gyun (Ryoo Seung-Ryong) untuk menemukan seseorang yang memiliki wajah yang mirip dengan sang raja untuk menggantikannya sementara waktu.

 

Akhirnya ditemukan seorang komedian bernama Ha-Sun (Lee Byung-Hun). Ha-Sun bahkan bisa meniru semua tingkah laku raja dengan sangat sempurna. Ketika sang raja akhirnya terkena racun dan sakitnya semakin parah, Ha-Sun pun harus menggantikan posisi raja sementara waktu hingga raja sembuh.

 

Apa yang menarik dalam film berdurasi 131 menit ini sehingga mendapatkan banyak penghargaan di berbagai ajang festival film? Hmm... pertanyaan itulah yang membuat saya penasaran ingin menonton film ini. Padahal kalo ditilik dari durasinya yang super lama itu, kemungkinan saya akan bosan menontonnya.  Seperti kebanyakan film atau drama Korea yang bersetting kerajaan masa lalu, Masquerade pun tak lepas dari sejarah yang terjadi pada masa dinasti Joseon di masa pemerintahan raja Gwanghae. Dalam rentang waktu dua jam lebih - yang bagi saya pribadi terasa sangat lama - penonton akan disuguhkan berbagai peristiwa yang penuh dengan intrik kerajaan. Saya yang awalnya mengira akan bosan menontonnya, malah merasakan sebaliknya. Mungkin karena alur ceritanya cepat dan tidak bertele-tele. Hanya sedikit mengendur di bagian ketika akan memasuki klimaks, tapi kemudian alurnya kembali normal dan diakhiri dengan ending yang bagus.


Lee lagi-lagi membuktikan kemampuan aktingnya yang hebat dengan berperan ganda sebagai raja Gwanghae dan Ha-Sun dengan personaliti yang berbeda. Aktor yang bermain bagus dalam I Saw the Devil, The Good The Bad and The Weird, Joint Security Area  dan yang terakhir saya tonton A Bittersweet Life (2005) menunjukkan bahwa aktingnya semakin matang dan memang Lee pantas mendapat predikat great actor. Lewat perannya sebagai raja Gwanghae dan Ha-Sun, Lee juga mendapat penghargaan sebagai best actor.


Para pemain pendukung pun memerankan karakter mereka dengan bagus. Yang menarik perhatian saya adalah karakter Do sang pengawal raja yang dimainkan oleh Kim In-Kwon dan pencicip makanan raja, Sa-wol yang diperankan oleh Shim Eun-Kyung yang aktingnya bisa dilihat lewat Sunny. 

 
  


Banyak hal yang bisa kita petik dalam film ini, terutama tentang sisi humanisme dalam tiap diri insan manusia. Bagaimana suatu lingkungan bisa sangat berpengaruh dan merubah seseorang, bisa menjadi lebih baik atau malah sebaliknya.












March 23, 2013

Sunny (2011)

Rewatch


Sunny (2011)





Sunny (2011)

Sseo-ni
Drama | Comedy
Director: Kang Hyung-Chul
Release Date: May 4, 2011
Running time: 124 min.
Language: Korean
Country: South Korea

Kim Shi-Hoo



Rewatch : 21 March 2013






”If you ignore us because your life is too good, we’ll go and punish you. If You hide because your life sucks, we’ll go and make it better. I don’t know who will die first among us, but until that day, no, even beyond that day…we Sunny, will never break up“



Ketika pertama kali menonton film ini di tahun 2011 lalu, saya langsung terpikir untuk menonton ulang suatu hari nanti dan ternyata dua tahun kemudian baru saya lakukan. Yang membuat film ini begitu hype adalah kisahnya yang sangat dekat dengan kejadian sehari-hari kita dan mungkin saja kita pun pernah merasakannya. Menonton Sunny, ibarat mengenang semua nostalgia bersama teman-teman semasa sekolah. Dan membuat kita akan merasa kangen dengan mereka, yang mungkin keberadaannya tidak kita ketahui saat ini.


Ceritanya tentang seorang gadis remaja polos bernama Na-Mi yang baru pindah ke Seoul. Di kota sebelumnya, dia terkenal sebagai gadis yang paling cantik, tapi di Seoul, dia terlihat biasa saja karena masih lebih banyak gadis yang lebih darinya dalam segala hal.


Singkat cerita Na-Mi bergabung dengan sekelompok gadis di sekolah itu dan menamakan grup mereka Sunny. Kendati begitu, ada satu orang yang kurang suka pada dirinya yaitu Su-Ji, anggota yang paling cantik di Sunny. Selain itu Sunny juga memiliki grup lawan yang bernama Sonyeo Sidae a.k.a. Girls Generation.


Yang menarik dari film ini selain tema persahabatannya yang kental, adalah karena adanya porsi seimbang antara pemeran tiap karakter remaja dan karakter dewasa. Tiap pemain memainkan karakternya dengan sangat baik. Bahkan tiap karakter pemainnya kuat dan tak asal dompleng dari karakter utama. Favorit saya adalah karakter Jin-Hee yang hobinya mengucapkan sumpah serapah berisi caci maki dan Jang-Mi yang terobsesi ingin operasi plastik membuat lipatan mata ganda. Baik pemeran remaja maupun dewasanya mampu bermain dengan sangat baik. Dan tentunya dua jempol buat sutradara yang berhasil meng-casting pemeran remaja dan dewasa yang mirip wajahnya.


Alur ceritanya sendiri sebenarnya sangatlah simpel. Banyak scene yang pastinya akan kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Alur cerita yang maju mundur sesuai cerita yang dipaparkan dengan penggarapan yang menarik dan tidak biasa dimana tiap scene bisa bergantian dari scene jaman sekarang berganti ke scene era 80-an dengan silih berganti.


Asiknya lagi kita akan tahu bagaimana Korea Selatan di tahun 80-an kala itu, dimana hampir di tiap scene akan terlihat merek Nike atau Adidas (Hal ini seperti yang teman saya bilang kalo film atau drama Korea selalu suka promosi produk) dan tentunya lagu-lagu yang hits kala itu seperti “Sunny” milik Boney M. yang menjadi lagu wajib grup Sunny itu sendiri. Begitu juga dengan gaya dan dandanan khas tahun 80-an yang nyentrik dan norak.


Tak cuma bicara soal persahabatan dan masa-masa muda yang penuh suka duka dengan segala hal konyol yang mungkin saja pernah kita lakukan, film ini juga dibumbui dengan sedikit romansa masa muda dengan perasaan malu-malu tapi mau ketika pertama kalinya merasakan menyukai lawan jenis. Jadi, film ini secara langsung akan membuat kita bernostalgia kembali. 

  
Tapi tak hanya itu saja, kita pun akan melihat bahwa tak seorang pun yang tau bagaimana masa depan. Dimana mungkin kita berprediksi bahwa seseorang yang gemilang di masa mudanya, akan gemilang juga di masa mendatang. Tapi kenyataan memang tak seindah mimpi karena justru malah kebalikan yang terjadi. Hal ini dengan gamblang ditunjukkan dalam film ini melalui beberapa karakter lain dari anggota Sunny.


Percayalah, ini adalah jenis film yang akan disukai oleh semua orang dari segala golongan. Dan tentunya anda akan merindukan teman-teman anda semasa sekolah atau kuliah ketika anda selesai menonton film ini.

 
 










March 16, 2013

A Bittersweet Life (2005)


A Bittersweet Life (2005)



A Bittersweet Life (2005)
Dalkomhan insaeng
  Action | Crime | Drama
Directed by Kim Ji-woon
Release date(s): April 1, 2005
 Running time: 120 minutes
Country: South Korea
Language: Korean
Cast:


Watched: 14 March 2013



Sesuai judulnya, film ini terfokus pada kehidupan tokoh utamanya yang tiba-tiba berubah drastis hanya karena suatu hal "sepele" yang dilakukannya. Sun-woo (Lee Byung-hun) yang menjadi tangan kanan boss gangster Kang (Kim Yeong-cheol) ditugaskan untuk mengawasi pacar sang boss, Hee-soo (Shin Min-ah) yang dicurigai selingkuh. Seperti bisa ditebak, Sun-woo yang belum pernah sekalipun jatuh cinta pada seorang wanita, mendadak terpesona dengan Hee-soo. Ketika akhirnya Hee-soo ketauan selingkuh, Sun-woo tidak dapat membunuhnya dan membiarkannya pergi. Tentu saja hal tersebut membuat boss Kang marah besar dan berniat menghabisi Sun-woo. Mampukah Sun-woo bertahan?


Plot cerita film ini memang gampang tertebak bahkan ketika belum mencapai pertengahan film. Tapi sepertinya sang sutradara sengaja melakukan hal tersebut. Penonton dibiarkan menikmati ke-predictable-an plotnya. Tapi jangan khawatir, kita tetap bisa menikmati film yang disajikan dalam durasi 120 menit ini dengan tensi cerita yang stabil dan penuh kejutan.

 

Seperti film Byung-hun sebelumnya yang pernah saya tonton, I Saw the Devil, kali ini pun tema action melekat erat dalam film ini. Kita akan disuguhkan aksi laga ala Korean gangster. Brutal, sadis dan penuh adegan berdarah akan menghiasi hampir sepanjang film ini diputar.


Mungkin kebanyakan penonton - seperti halnya saya sendiri - akan memperkirakan akan banyak momen kebersamaan antara Sun-woo dan Hee-soo yang berlanjut setelah insiden terjadi. Tapi ternyata porsi Hee-soo tak lebih hanya sebagai "pemanis" diantara para gangster. Film ini pun lebih fokus ke action dan balas dendam.

 


Salah satu hal yang bisa dipelajari dalam film ini adalah tentang profesionalitas dan loyalitas dalam pekerjaan. Terlebih kasusnya adalah ruang lingkup gangster yang kejam, dimana bos adalah nomor satu dan tidak pernah salah. Tapi terkadang hal tersebut bertentangan dengan nurani seseorang yang melakukannya, seperti dalam kasus Sun-woo. 

 

Jika anda tak berharap lebih dari sajian dalam film ini kecuali tema action balas dendam, percayalah anda akan mendapatkan kenikmatan yang sesungguhnya dalam menonton film ini.
       IMDb







    Translate

    Waiting Lists

    Sur mes lèvres.jpg Dark, brown-tinted and horror-themed image of a man in an asbestos-removal suit (to the right side of the poster), with an image of a chair (in the middle of the image) and an image of a large castle-like building at the top of the image. The text "Session 9" is emboldened in white text in the middle of the image, and near the bottom of the image is written, "Fear is a place." Lisbeth Salander with Mikael Blomkvist The Girl Who Played with Fire.jpg Page turner.jpg Le trou becker poster3.jpg Nightwatch-1994-poster.jpg Headhunter poster.jpg On the Job Philippine theatrical poster.jpg The Song of Sparrows, 2008 film.jpg The-vanishing-1988-poster.jpg Three Monkeys VideoCover.png