The Lady Vanishes (1938)
The Lady Vanishes (1938)
Comedy
|
Mystery
|
Thriller
Release date(s): 7 October 1938 (London)
1 November 1938 (USA)
Running time: 97 minutes
Country: United Kingdom
Language: English
Starring:
The Lady Vanishes menceritakan tentang
Iris
(Margaret Lockwood), seorang wanita muda yang akan kembali ke Inggris
dari liburan di sebuah negara (fiksi) Eropa,
Bandrika. Dalam perjalanan
pulang dengan kereta api, dia bertemu seorang wanita tua bernama
Ms Froy (Dame May Whitty)
dan mereka seketika menjadi akrab dan dekat. Ketika Iris terbangun dari
tidur karena kelelahan, dia tak menemukan keberadaan Ms Froy di kereta. Ketika
dia bertanya pada semua penumpang, tak seorang pun pernah melihat
keberadaan Ms Froy.
Kali ini masterpiecenya sutradara
film-film bergenre thriller, crime, mystery,
Alfred Hitchcock menyajikan
sebuah sajian film yang sedikit berbeda dari film-filmnya yang
pernah saya tonton, dimana dalam The Lady Vanishes, Hitchcock memasukkan
cukup banyak komedi dan gurauan. Bahkan dalam sepertiga bagian awal
film, kesan thriller sama sekali tak nampak seperti film-filmnya
yang lain. Barulah ketika dipertengahan, aroma thrilller, crime dan
misteri begitu kental. Bahkan di beberapa bagian sangat terasa.
Mengingat saya menontonnya pada malam hari bersama seorang teman, aroma
tersebut berhasil membangkitkan kesan mencekam dan membuat teman saya
menjerit seketika takkala melihat wajah seorang wanita yang di duga
adalah Ms Froy (ketika Ms Froy dianggap tidak pernah ada dan Iris
dianggap sedang berhalusinasi).
Memang, soal ide cerita tak perlu diragukan lagi, keren! Mengingat film ini dibuat di tahun 1938 (bahkan negara kita belum merdeka). Jika kita menontonnya di masa sekarang, mungkin ada beberapa adegan yang akan membuat kita nyengir atau senyum-senyum sendiri melihatnya.
But it doesn't matter! Twistnya brilian. Saya terkena tipuan twistnya di beberapa bagian. Bahkan sempat ragu tentang siapa sang
villain sebenarnya dalam film ini diantara beberapa kandidat yang mencurigakan. Misteri yang dibumbui dengan intrik dan konspirasi menjadi sajian yang istimewa dari film ini. Ketika keberadaan Ms Froy di kereta seolah-olah memang tak pernah ada, saya sendiri jadi berpikiran apakah semua adegan Iris dan Ms Froy di kereta hanya khayalan belaka? Dan itulah yang dialami Iris dalam film yang sarat muatan misteri dan thriller ini.
Soal para pemainnya, sepertinya saya tak perlu berbicara banyak karena memang akting mereka bagus.
Margaret Lockwood, dengan kecantikan klasiknya mampu membuktikan diri bisa berakting dan berperan dengan baik sebagai Iris. Lalu
Michael Redgrave yang berperan sebagai
Gilbert, dengan gaya dan perawakannya yang asik tapi sedikit mengesalkan itu sangat mempesona. Tak ketinggalan dua pria Inggris,
Caldicott (Naunton Wayne) dan
Charters (Basil Radford) yang karakternya menarik perhatian saya, dikarenakan saya bingung tentang seperti apa sebenarnya karakter mereka berdua dalam film ini.
Jika anda merasa jalan cerita film ini mirip dengan
Flightplan (2005), anda benar, karena memang cerita Flightplan mengambil ide cerita The Lady Vanishes. Yang berbeda alat transportasinya, Flightplan menggunakan pesawat, sedangkan The Lady Vanishes menggunakan kereta api. Tak ketinggalan sang sutradara tampil cameo di film ini. Di adegan mana? coba anda cari tau sendiri!