10.000 KM (2014)
Long Distance
Long Distance
Contain Spoiler!!
Sepasang kekasih, Sergi (David Verdageur) dan Alex (Natalie Tena) yang sedang merencanakan memiliki anak, terpaksa harus menunda keinginan tersebut kembali karena Alex tiba-tiba ditawarin pekerjaan di Los Angeles. Mereka pun harus berpisah jauh; Barcelona-Los Angeles selama lebih kurang setahun. Dapatkan cinta mereka bertahan dalam jarak 10.000 km?
Yeah, memang saat ini mood saya ingin menonton film-film Long Distance Relationship (LDR) dikarenakan saya sedang mengalaminya :). Setelah Like Crazy yang sukses mengena sekali buat saya, kali ini saya mencoba mencicipi 10.000 KM besutan
Carlos Marques-Marcet. Eh, baru adegan awal malah langsung disuguhi adegan di ranjang. Terlihat bahwa Sergi dan Alex adalah pasangan yang berbahagia dan sedang berusaha untuk mendapatkan anak setelah berkali-kali gagal. Opening shotnya berlangsung dalam kurun waktu sekitar 23 menit dan setiap momen yang tercipta digarap dengan baik dan terlihat real. Pergerakan kamera terlihat mengikuti kegiatan Sergi dan Alex ketika berada di aparteman tersebut, dari satu tempat ke tempat lain; menampilkan kegiatan sehari-hari mereka di pagi hari; menggosok gigi, mandi, membaca email, hingga sarapan. Dari scene tersebut terlihat hubungan keduanya yang sangat kuat. Namun, situasi berubah menjadi complicated ketika Alex memberitahukan bahwa dia mendapat kesempatan mengembangkan karir fotografinya di Los Angeles. Setelah melalui perdebatan pro dan kontra yang panjang, akhirnya mereka sepakat untuk menjalani hubungan jarak jauh.
Tak seperti Like Crazy, 10.000 KM hanya menampilkan karakter Sergi dan Alex saja sepanjang film berlangsung, sedangkan karakter lainnya hanya ditampilkan secara blur. Luckily, penampilan keren Natalie Tena dan David Verdageur sukses menghidupkan kedua karakter sentral dalam film ini. Percakapan kedua karakternya is still raw but real. It's so much fun listening to their conversation. Film ini juga hanya berlokasi di dua tempat; apartemen Sergi di Barcelona dan apartemen Alex di LA. Pada awal film kita disuguhkan pemandangan di apartemen Sergi lalu ketika hubungan jarak jauh dimulai, suguhan apartemen Alex juga ditampilkan. Saya suka dengan adegan ketika Alex memamerkan setiap bagian dari apartemen barunya kepada Sergi via Skype. Terlihat bagaimana mereka memanfaatkan teknologi yang ada sebaik mungkin; Skype, WhatsApp, Facebook, Google Maps dalam berkomunikasi jarak jauh. Hal tersebut tentunya terasa dekat dengan kita (apalagi saya sendiri yang mengalaminya saat ini ^.^). Tiap adegan ketika Alex dan Sergi skype-an cukup menghibur, namun tak jarang juga awkward bahkan sedih. Adegan dimana Alex dan Sergi menari bersama lewat skype adalah salah satu adegan yang cukup emosional. Sedangkan momen dimana mereka menjalani dinner romantis via monitor masing-masing terlihat indah, namun juga memilukan. Salah satu awkward moment ketika mereka melakukan cyber-sex dalam scene yang lucu, erotic sekaligus mungkin menyedihkan dan sedikit frustasi. Melihat reaksi Alex yang terlihat jelas melalui ekspresinya ketika melakukan cyber-sex tersebut making me understand her feeling well. Yeah, momen-momen tersebut menjadi gambaran bahwa sehebat apapun kemajuan teknologi yang ada takkan bisa menggantikan sentuhan fisik yang nyata.
Tak seperti Like Crazy, 10.000 KM hanya menampilkan karakter Sergi dan Alex saja sepanjang film berlangsung, sedangkan karakter lainnya hanya ditampilkan secara blur. Luckily, penampilan keren Natalie Tena dan David Verdageur sukses menghidupkan kedua karakter sentral dalam film ini. Percakapan kedua karakternya is still raw but real. It's so much fun listening to their conversation. Film ini juga hanya berlokasi di dua tempat; apartemen Sergi di Barcelona dan apartemen Alex di LA. Pada awal film kita disuguhkan pemandangan di apartemen Sergi lalu ketika hubungan jarak jauh dimulai, suguhan apartemen Alex juga ditampilkan. Saya suka dengan adegan ketika Alex memamerkan setiap bagian dari apartemen barunya kepada Sergi via Skype. Terlihat bagaimana mereka memanfaatkan teknologi yang ada sebaik mungkin; Skype, WhatsApp, Facebook, Google Maps dalam berkomunikasi jarak jauh. Hal tersebut tentunya terasa dekat dengan kita (apalagi saya sendiri yang mengalaminya saat ini ^.^). Tiap adegan ketika Alex dan Sergi skype-an cukup menghibur, namun tak jarang juga awkward bahkan sedih. Adegan dimana Alex dan Sergi menari bersama lewat skype adalah salah satu adegan yang cukup emosional. Sedangkan momen dimana mereka menjalani dinner romantis via monitor masing-masing terlihat indah, namun juga memilukan. Salah satu awkward moment ketika mereka melakukan cyber-sex dalam scene yang lucu, erotic sekaligus mungkin menyedihkan dan sedikit frustasi. Melihat reaksi Alex yang terlihat jelas melalui ekspresinya ketika melakukan cyber-sex tersebut making me understand her feeling well. Yeah, momen-momen tersebut menjadi gambaran bahwa sehebat apapun kemajuan teknologi yang ada takkan bisa menggantikan sentuhan fisik yang nyata.
Lewat teknologi, mereka mencoba tetap saling mencintai namun
seiring berjalannya waktu hal tersebut tidaklah mudah. Pada satu waktu
bahkan Sergi mengatakan 'Can we talk about something else that isn't
our
relationship?'. Ujian terus berdatangan menguji hubungan jarak jauh mereka. Konflik pun kerap bermunculan. Tentu saja
faktor krusial yang membuat konflik terjadi tak lain karena jarak yang
jauh sehingga kerap kali bagi pasangan LDR akan muncul perasaan yang
tidak mengenakkan, ketidakpercayaan yang berdampak curiga satu sama lain
dan sebagainya. Dan seperti sudah menjadi rahasia
umum bahwa menjalin hubungan jarak jauh bukanlah hal yang mudah. Banyak
aral merintang walaupun setiap saat bisa berkomunikasi melalui berbagai cara, tapi tetap saja akan
berbeda rasanya dengan bertemu secara langsung.
Sayangnya, film ini tidak memberikan saran atau kesimpulan apapun kepada penontonnya sehingga kita sendirilah yang harus mencari solusi yang terbaik ketika menjalani sebuah hubungan jarak jauh. Dan endingnya.. Apakah setiap pasangan yang LDR akan berakhir seperti itu? Ah, saya jadi takut sendiri membayangkan hal tersebut terjadi pada saya dan pasangan saya :'(
Title: 10.000 KM / Long Distance | Genre: Comedy,
Drama,
Romance | Director:
Carlos Marques-Marcet | Release: 16 May 2014 | Duration: 99 Minutes | Country: Spain | Language: Spanish, Catalan, English | Cast: Natalie Tena, David Verdageur | IMDb
| Rotten Tomatoes
1 comment:
aghhahhahaha.. aduhhh saya jadi ikut galau baca reviewnya... jangan nakut2in dong ahhh.. filmnya kayaknya gak happy ending yah??
=================================================
Pecinta Bola Gabung di Sini
Nonton Bola Makin Seru Sama Kita
Prediksi Leicester City VS Newcastle United 15 Maret 2016
Prediksi Granada VS Espanyol 15 Maret 2016
Prediksi Kaiserslautern VS Bochum 15 Maret 2016
Prediksi Valerenga VS Viking 15 Maret 2016
Prediksi Midtjylland VS Viking 15 Februari 2016
Prediksi Red Star Saint Ouen VS Auxerre 15 Maret 2016
Prediksi Sivasspor VS Kasimpasa 15 Maret 2016
Prediksi Antalyaspor VS Bursaspor 15 Maret 2016
Prediksi Benfica VS CD Tondela 15 Maret 2016
Prediksi Cagliari VS Perugia 15 Maret 2016
Post a Comment