My Neighbors the Yamadas (1999)
My Neighbors the Yamadas (1999)
Hôhokekyo tonari no Yamada-kun
Animation
|
Comedy
|
Family
Based on Nono-chan by Hisaichi Ishii
Director: Isao Takahata
Music: Akiko Yano
Release date(s): July 17, 1999
Running time: 111 minutes
Country: Japan
Running time: 111 minutes
Country: Japan
Language: Japanese
Studio: Studio Ghibli
Studio: Studio Ghibli
Voice cast:
Hayato Isobata as Noboru Yamada
Masako Araki as Shige Yamano
Naomi Uno - Nonoko Yamada
Touru Masuoka - Takashi Yamada
Yukiji Asaoka - Matsuko Yamada
Akiko Yano as Fujihara-Sensei
Kosanji Yanagiya as Haiku Reader
"As long as a family holds each other tight, they can somehow weather the wildest sea."
Dengan sketsa gambar yang terkesan asal buat dengan gaya cerita ala komik strip, anime besutan Isao Takahata ini menjadi unik dan tidak biasa. Dan dengan ciri khas Takahata yang selalu menampilkan cerita yang jauh lebih realistis ketimbang rekannya di Gibli, Hayao Miyazaki, membuat saya menyukai anime yang satu ini.
My Neighbors the Yamadas menceritakan tentang kisah kehidupan sehari-hari keluarga Yamada: Takashi, sang kepala keluarga; Matsuko, sang ibu rumah tangga; Shige, sang nenek yang cerewet dan mau menang sendiri; Noboru, sang putra yang harus selalu belajar keras; Nonoko, sang putri bungsu dan Pochi, si anjing pemalas.
Dengan cerita yang terbagi dalam beberapa segmen, kita disuguhkan alur cerita simpel tanpa perlu berlebihan dan "wah", tapi justru disitulah kesan mengasikkannya. Tentu saja karena berbagai peristiwa yang disajikan dalam film ini sedikit banyak pasti pernah kita alami langsung. Setiap bagiannya selalu menyelipkan humor-humor cerdas yang pastinya akan membuat kita minimal tersenyum menyaksikan berbagai hal yang mungkin pernah kita alami sendiri dalam kehidupan kita.
Saya suka semua karakter dalam film ini. Superb! Dari sang ayah yang selalu berusaha menjadi best father, sang ibu yang tipikal ibu rumah tangga yang cerewet, sang nenek yang keras kepala, sang anak lelaki yang terpaksa giat belajar dan sang anak perempuan kecil yang menggemaskan tapi kadang membuat keki dengan kepolosannya.
Bagian terfavorit saya adalah ketika Takashi dan Matsuko berebut remote TV yang malah seperti pertarungan martial arts dengan gaya yang unik dan membuat tertawa.
Selain itu, saya juga suka dengan kata-kata yang ada dalam Wedding Speech Takashi dan Matsuko. Life, as they say, has its ups and downs. At times, the waves may taunt you, tossing you in their swells, but.. take heart. It’s hard to stick with it and make it on your own, but even a couple of losers can survive most things if they’re together.
Tak ketinggalan lagu Que Sera Sera versi Jepang yang membuat film ini semakin asik untuk ditonton.