Test Pack: You Are My Baby (2012)
"Apa adanya kamu, sudah melengkapi hidupku."
Rahmat (Reza Rahadian) dan Tata (Acha Septriasa) adalah pasangan suami-istri yang telah tujuh tahun menikah, namun belum dikarunia anak. Kendati demikian, rumah tangga mereka bahagia. Hanya saja, desakan dari ibunya Rahmat agar mereka segera memiliki momongan, membuat Tata menjadi terusik. Akhirnya, Rahmat dan Tata pun sibuk bereksperimen dengan berbagai hal yang bisa membuat mereka mendapatkan anak. Sayangnya, usaha tersebut belum membuahkan hasil. Mereka pun akhirnya memutuskan untuk melakukan in vitro. Proses tersebut memberikan tekanan pada kedua pasangan tersebut. Di masa-masa berat seperti itu, Rahmat malah berhubungan kembali dengan mantan kekasihnya, Shinta (Renata Kusmanto), seorang super model yang baru saja bercerai dengan suaminya, Heru (Dwi Sasono) karena mandul.
Test Pack. Membaca judul film ini, mungkin yang ada di benak penonton, ini adalah film esek-esek yang beberapa tahun belakangan ini sangat subur menjamur digarap para sutradara lokal kita. Begitu juga dengan saya yang awalnya skeptis melihat judul dan para pemainnya (walaupun ada nama Reza Rahadian). Namun, keberhasilan Acha Septriasa membawa pulang Piala Citra di ajang FFI sebagai pemeran wanita terbaik, membuat saya penasaran dengan aktingnya dan tentu saja filmnya juga yang banyak dibilang bagus tersebut. Test Pack: You Are My Baby diangkat dari novel berjudul sama karya Ninit Yunita. Bukanlah perkara gampang menyatukan semua elemen penting di dalam sebuah novel menjadi sebuah film. Inilah tantangan terbesar bagi sang penulis naskah dan sutradara untuk mendeskripsikannya ke dalam sebuah sajian film yang menarik dan tidak membosankan. Saya memang tidak bisa berbicara banyak mengenai film ini jika dilihat dari sisi adaptasi novelnya karena saya sendiri belum membaca novelnya, namun saya menilai film ini cukup berhasil mencuri perhatian penonton dengan gaya bercerita yang menarik. Test Pack mampu menghadirkan jalinan kisah drama yang tidak berlebihan dan dihadirkan secara natural. Kisahnya mengalir dengan ringan tanpa embel-embel berlebihan. Film ini tampil apa adanya dan berusaha sebisa mungkin untuk sesuai dengan realitas kehidupan rumah tangga masyarakat di Indonesia. Film ini juga menyorot fenomena sosial masyarakat kita dalam memandang hal-hal seputar rencana kehamilan. Bahkan mengajak kita untuk berkontemplasi memikirkan makna dan tujuan dari pernikahan. Pesan moral yang disajikan dalam dialog-dialog juga cukup bagus. Unsur komedinya juga cukup menghibur dengan dialog segar yang kadang menggelitik dan minimal memaksa kita menyengir mendengarnya. Ditambah dengan adanya karakter-karakter seperti dr. Peni S (awas salah baca!) yang diperankan oleh Oon Project Pop, pasangan suami istri Sutoyo yang diperankan dengan sangat baik oleh Meriam Bellina dan Jaja Miharja yang memberi penyegaran di tengah-tengah konflik pelik para pemain utama.
Sayangnya, formula yang tadinya sudah digarap dengan sangat bagus, tiba-tiba berbalik ke arah yang salah alias membosankan, dengan menampilkan formula romance yang predictable, cerita yang bertele-tele dan terkesan dipanjang-panjangin, dan penyelesaian masalah yang terlalu singkat. Hal tersebut terjadi ketika masuk ke segmen antara Rahmat dan Shinta yang terkesan seperti mengulur-ulur waktu dengan kisah klise seperti kebanyakan film drama romantis lainnya. Selain itu ketidakberanian sang sutradara mengambil resiko untuk menciptakan ending yang berbeda dan penuh kejutan dan hanya mencari aman, menjadikan kisah yang tadinya sudah dibangun dengan sangat bagus di awal, menjadi terasa biasa saja di akhir. Yah, saya sangat menyesalkan endingnya yang khas film Indonesia banget. Coba Monty Tiwa lebih berani menciptakan ending yang unpredictable, pastilah Test Pack akan menjadi sajian film yang sangat sangat menarik.
Bagusnya, film ini dibintangi oleh para pemain yang bermain bagus. Reza Rahadian, yang memang bisa dibilang salah satu aktor berbakat yang kita punya saat ini, tak usah lagi diragukan aktingnya. Kali ini pun dia berhasil memerankan karakter Rahmat dengan sangat baik. Begitu juga dengan lawan mainnya, Acha Septriasa yang tak disangka bermain bagus memerankan karakter Tata. Hanya ketika scene marah saja, yang tampaknya aktingnya belum sepenuhnya mengeluarkan emosi, tapi sisanya cukup bagus. Chemistry antara Reza dan Acha pun terjalin dengan sangat baik. Selain itu ada juga, Renata Kusmanto yang aktingnya lumayan. Ditambah dengan para pemain lainnya yang menambah segar film ini, seperti Meriam Bellina, Jaja Miharja, Uli Herdinansyah, Gading Marten, Dwi Sasono. Hanya saja penampilan para bintang tamu dan cameo yang cukup banyak, menurut saya nggak terlalu perlu, sih!.
Walau masih banyak kekurangan di sana-sini, Test Pack: You Are My Baby mampu menghadirkan sebuah cerita romansa dewasa yang berhasil tampil bagus dan memukau. Film ini memberi pesan moral yang bagus, terutama untuk yang akan menikah atau telah menikah namun belum dikarunia anak. Dan film ini juga membawa angin segar ditengah minimnya film romance berkualitas dari dalam negeri. Ke depannya, kita merindukan film-film yang seperti ini yang tercipta dari para tangan sutradara negeri ini.
Test Pack. Membaca judul film ini, mungkin yang ada di benak penonton, ini adalah film esek-esek yang beberapa tahun belakangan ini sangat subur menjamur digarap para sutradara lokal kita. Begitu juga dengan saya yang awalnya skeptis melihat judul dan para pemainnya (walaupun ada nama Reza Rahadian). Namun, keberhasilan Acha Septriasa membawa pulang Piala Citra di ajang FFI sebagai pemeran wanita terbaik, membuat saya penasaran dengan aktingnya dan tentu saja filmnya juga yang banyak dibilang bagus tersebut. Test Pack: You Are My Baby diangkat dari novel berjudul sama karya Ninit Yunita. Bukanlah perkara gampang menyatukan semua elemen penting di dalam sebuah novel menjadi sebuah film. Inilah tantangan terbesar bagi sang penulis naskah dan sutradara untuk mendeskripsikannya ke dalam sebuah sajian film yang menarik dan tidak membosankan. Saya memang tidak bisa berbicara banyak mengenai film ini jika dilihat dari sisi adaptasi novelnya karena saya sendiri belum membaca novelnya, namun saya menilai film ini cukup berhasil mencuri perhatian penonton dengan gaya bercerita yang menarik. Test Pack mampu menghadirkan jalinan kisah drama yang tidak berlebihan dan dihadirkan secara natural. Kisahnya mengalir dengan ringan tanpa embel-embel berlebihan. Film ini tampil apa adanya dan berusaha sebisa mungkin untuk sesuai dengan realitas kehidupan rumah tangga masyarakat di Indonesia. Film ini juga menyorot fenomena sosial masyarakat kita dalam memandang hal-hal seputar rencana kehamilan. Bahkan mengajak kita untuk berkontemplasi memikirkan makna dan tujuan dari pernikahan. Pesan moral yang disajikan dalam dialog-dialog juga cukup bagus. Unsur komedinya juga cukup menghibur dengan dialog segar yang kadang menggelitik dan minimal memaksa kita menyengir mendengarnya. Ditambah dengan adanya karakter-karakter seperti dr. Peni S (awas salah baca!) yang diperankan oleh Oon Project Pop, pasangan suami istri Sutoyo yang diperankan dengan sangat baik oleh Meriam Bellina dan Jaja Miharja yang memberi penyegaran di tengah-tengah konflik pelik para pemain utama.
Sayangnya, formula yang tadinya sudah digarap dengan sangat bagus, tiba-tiba berbalik ke arah yang salah alias membosankan, dengan menampilkan formula romance yang predictable, cerita yang bertele-tele dan terkesan dipanjang-panjangin, dan penyelesaian masalah yang terlalu singkat. Hal tersebut terjadi ketika masuk ke segmen antara Rahmat dan Shinta yang terkesan seperti mengulur-ulur waktu dengan kisah klise seperti kebanyakan film drama romantis lainnya. Selain itu ketidakberanian sang sutradara mengambil resiko untuk menciptakan ending yang berbeda dan penuh kejutan dan hanya mencari aman, menjadikan kisah yang tadinya sudah dibangun dengan sangat bagus di awal, menjadi terasa biasa saja di akhir. Yah, saya sangat menyesalkan endingnya yang khas film Indonesia banget. Coba Monty Tiwa lebih berani menciptakan ending yang unpredictable, pastilah Test Pack akan menjadi sajian film yang sangat sangat menarik.
Bagusnya, film ini dibintangi oleh para pemain yang bermain bagus. Reza Rahadian, yang memang bisa dibilang salah satu aktor berbakat yang kita punya saat ini, tak usah lagi diragukan aktingnya. Kali ini pun dia berhasil memerankan karakter Rahmat dengan sangat baik. Begitu juga dengan lawan mainnya, Acha Septriasa yang tak disangka bermain bagus memerankan karakter Tata. Hanya ketika scene marah saja, yang tampaknya aktingnya belum sepenuhnya mengeluarkan emosi, tapi sisanya cukup bagus. Chemistry antara Reza dan Acha pun terjalin dengan sangat baik. Selain itu ada juga, Renata Kusmanto yang aktingnya lumayan. Ditambah dengan para pemain lainnya yang menambah segar film ini, seperti Meriam Bellina, Jaja Miharja, Uli Herdinansyah, Gading Marten, Dwi Sasono. Hanya saja penampilan para bintang tamu dan cameo yang cukup banyak, menurut saya nggak terlalu perlu, sih!.
Walau masih banyak kekurangan di sana-sini, Test Pack: You Are My Baby mampu menghadirkan sebuah cerita romansa dewasa yang berhasil tampil bagus dan memukau. Film ini memberi pesan moral yang bagus, terutama untuk yang akan menikah atau telah menikah namun belum dikarunia anak. Dan film ini juga membawa angin segar ditengah minimnya film romance berkualitas dari dalam negeri. Ke depannya, kita merindukan film-film yang seperti ini yang tercipta dari para tangan sutradara negeri ini.
Title: Test Pack: You Are My Baby | Director: Monty Tiwa | Release Date: 6 September 2012 | Running Time: 105 menit | Country: Indonesia | Starring: Reza Rahadian, Acha Septriasa, Renata Kusmanto, Meriam Bellina, Jaja Mihardja, Uli Herdinansyah, Dwi Sasono, Oon Project Pop | IMDb
No comments:
Post a Comment