January 05, 2012

[BRIEF REVIEW] AUGUST 2011


Berhubung post asli dari blog yang ini akan saya hapus, jadi saya copas semua isinya dengan sedikit perubahan ke blog Movie Review ini. Berikut adalah beberapa review singkat tentang film yang saya tonton. Jadi ini adalah awal mulanya saya mencoba untuk mereview sebuah film. Ratingnya asli ketika pertama kali nonton filmnya. Tapi kalo ditonton ulang, bisa aja ratingnya berubah.



AUGUST 2011



01. 700 Days of Battle: Us vs. the Police (2008) | Boku tachi to chûzai san no 700 nichi sensô



Plot :
Ceritanya bersetting tahun 1979 di sebuah desa di Jepang. Sekelompok anak muda yang suka bikin kerusuhan (tapi masih dalam kategori wajar) yang dipimpin oleh Mamachari (Hayato Ichihara) memutuskan "berperang" melawan Chuzai-san (Kuranosuke Sasaki) - seorang polisi lokal - setelah beliau menangkap salah satu dari mereka karena melanggar peraturan.

Review :
Banyak adegan-adegan yang lucu dalam film ini sampai bikin ngakak terus. Minimal senyumlah kalo nggak ngakak hehehe... Film ini jadi tontonan yang ringan tapi asik. Banyak pesan moral yang bisa diambil.

7.3/10



02. 5 Centimeters Per Second (2007) | Byôsoku 5 senchimêtoru



Plot :
Bersetting di Jepang pada awal 1990-an dan berakhir pada masa kini, dimana masing-masing segmen cerita yang terbagi dalam tiga bagian yang mengisahkan tentang Takaki Tōno.

Episode 1 : Cherry Blossom
Episode 2 : Cosmonaut
Episode 3 : 5 Centimeters Per Second

Review :
Jadi ingat masa-masa sekolah kalo liat film animasi ini. Yang khas dari film-film Jepang kalo menurutku adalah adanya teman sepermainan sewaktu kecil yang buntutnya bakalan jadi cinta pertama yang nggak bakal dilupain. Coba aku punya juga ya?? (ngayal dot kom). Film yang terbagi atas 3 episode ini terasa ada yang kurang, terutama di ending. Mungkin sutradara sengaja membuat para penontonnya punya jalan cerita masing-masing, ya buat endingnya. Tapi aku paling suka episode 2, dimana kisah Kanae Sumida mirip sekali dengan kisahku dulu sewaktu sekolah (hiks...). Satu lagi yang bikin asik adalah Soundtracknya "One More Time, One More Chance - Masayoshi Yamasaki"

7.7/10



03. Minggu Pagi di Victoria Park (2010)



Plot :
Mayang (Lola Amaria), anak pertama dari pasangan Sukardi dan Lastri diberangkatkan ke Hong Kong sebagai TKW. Penuh dengan ketidaktahuan dan rasa takut ia belajar dan bekerja sekaligus bertahan hidup di keluarga dan negara yang sangat asing baginya. Mayang memiliki cita-cita yang tinggi dan sebenarnya enggan menjadi TKW karena pengalaman-pengalaman TKW yang pernah ia dengar. Tetapi orang tuanya memaksa pergi untuk mencari Sekar (Titi Sjuman), adiknya yang telah menjadi TKW Hong Kong selama 2 tahun lebih tetapi menghilang tanpa kabar.

Review :
Suasana di Hongkong benar-benar digambarkan dengan sangat apik dan indah oleh sutradaranya yang juga pemain di film ini, yaitu Lola Amaria. Jadi pengen ke Hongkong gara-gara liat film ini. Jadi tau juga kehidupan para TKW di Hongkong ternyata seperti itu.Salah satu film bagus negeri ini yang patut untuk di tonto.

7.3/10



04. Takut: Faces of Fear (2008)


Plot :
Takut: Faces of Fear merupakan film antologi horor yang dirilis pada tahun 2008 dari tujuh sutradara yang menghasilkan enam segmen film dalam satu antologi. Keenam film tersebut adalah Show Unit, Titisan Naya, Peeper, The List, The Rescue dan Dara.

Review :
Ketegangan yang dihasilkan tiap film berbeda dan mengasikkan. Kalo diurutkan, aku paling senang Show Unit, Dara, The List, Titisan Naya, Peeper dan The Rescue. Menurutku The Rescue temanya terlalu biasa dan bagusnya nggak usah dimasukin aja ke antologi ini. But at least, kemajuan yang cukup bagus buat para sineas muda negeri ini yang membuat film bukan hanya jual tampang dan body serta seks doank.

7.4/10



05. Cin(T)a (2009)


Plot :
Cina (Sunny Soon), adalah mahasiswa baru 18 tahun beretnis Batak Cina. Cina tumbuh menjadi seorang remaja yang lugu karena tidak pernah mengalami kegagalan, tapi ia yakin bisa mewujudkan impiannya dengan modal tekad yang kuat. Annisa (Saira Jihan), mahasiswi muslimah 24 tahun beretnis Jawa yang kuliahnya terhambat oleh kariernya di industri perfilman. Ketenaran dan kecantikan membuatnya kesepian, sehingga ia bersahabat dengan jari bermuka sedih. Hingga satu hari ketika ada jari lain datang sehingga Annisa tidak lagi kesepian. Tuhan adalah karakter yang paling tidak bisa ditebak. Setiap orang mencoba untuk mendeskripsikan-Nya. Setiap orang merasa mereka mengenal-Nya. Setiap kesenian mencoba untuk menggambarkan-Nya, tapi tidak ada yang benar-benar seperti-Nya. Tuhan mencintai Cina dan Annisa, tapi Cina dan Annisa tidak dapat saling mencintai karena mereka menyebut Tuhan dengan nama yang berbeda.

Review :
Menurutku, temanya memang agak berat. Bahkan ketika menontonnya pun harus "konsentrasi". Banyak dialog-dialog yang membuatku harus menyerngitkan dahi ketika mendengarnya. Ada beberapa scene yang aku nggak setuju karena tidak sesuai dengan ajaran agamaku. Tapi soundtracknya keren-keren, loh!

7.5/10



06. A Crazy Little Thing Called Love (2010) | Sing Lek Lek Thee Riak Wa -Ruk



Plot :
Seorang gadis berusia 14 tahun, Nam (Pimchanok Luevisetpaibool) jatuh cinta pada Shone (Mario Maurer). Masalahnya, banyak gadis di sekolahnya yang naksir Shone yang sangat tampan dan ditambah dengan kepribadian yang menarik serta kemampuan olahraga yang mengagumkan. Dengan wajah dan kepribadian yang biasa saja, jelas Nam kalah bersaing. Dengan bantuan teman-temannya, dan sebuah buku yang berisi berbagai metode untuk mendapatkan hati seorang pria, Nam mulai melakukan berbagai perubahan pada dirinya.

Review :
Ceritanya klise dan standar tapi diramu dengan sangat baik di film ini. Nonton film ini serasa membuat kita benar-benar mengalaminya dan pasti banyak orang yang juga mengalami hal seperti ini dalam hidupnya. Mengenang memori ketika masih sekolah dan ketika naksir seseorang. Paling sedih ketika scene Nam dan teman-temannya mulai jarang ngumpul bareng lagi. Aku sampai nangis nontonnya. Keingat sama teman-teman. Recommended film buat yang suka nonton film ringan berbalut drama komedi.

7.8/10



07. Battle Royale (2000) | Batoru Rowaiaru


Plot :
Ada program yang namanya Battle Royale dimana tiap tahunnya ada satu kelas dipilih secara acak dan para siswanya diungsikan ke sebuah pulau terpencil. Di sana mereka dilengkapi dengan senjata yang diberi secara acak juga dan mereka harus saling membunuh satu sama lain hingga satu orang yang tersisalah yang menjadi pemenangnya. Tetapi kurun waktunya hanya tiga hari. Jika dalam waktu tiga hari ada lebih dari satu orang yang hidup, maka bom yang dilekatkan di leher mereka akan meledak dan tidak ada pemenang.

Review :
Telat nonton film yang disebut one of the best movie in Japan. Hebat penulis novelnya bisa punya ide kayak gini. Overal sih bagus cuma endingnya kok kurang greget ya?? Apalagi pas scene yang terjadi sama gurunya di ending itu. Kok gitu doang?

8.2/10



08. Hello Stranger (2010) | Kuan meun ho


Plot :
Bercerita tentang seorang cowok menyebalkan ("Ter" Chantavit Thanasevi) yang ketemu seorang cewek (“Nuna” Neungthida Sophon) saat ikut tour ke Korea. Si cewek sangat menggilai serial tv Korea. Karena suatu kejadian, mereka akhirnya dengan terpaksa menghabiskan liburan di Korea itu bersama dan melewati rentetan kejadian aneh, gila-gilaan, menyenangkan dan juga menyedihkan. Tapi mereka sepakat untuk tidak saling memberitahu nama masing-masing.

Review :
Gara-gara film ini jadi pengen ngerasain salju sambil buka baju. Paling suka sama adegan dibawah ini:


Apalagi yang pas adegan si cowok yang meluk patungnya. Asli ngakak aja. Benar-benar stranger, nih film sampai-sampai namanya juga nggak dikasi tau.

7.8/10



09. Detroit Metal City (2008) | Detoroito Metaru Shiti


Plot :
Film ini diangkat dari manga dan anime dengan judul sama. Bercerita tentang Soichi Negishi (Kenichi Matsuyama) yang pindah ke Tokyo demi mengejar impiannya menjadi musisi pop. Ternyata di sini dia malah mendapati dirinya menjadi vokalis band death metal bernama Detroit Metal City (DMC) dengan penampilan ala raja setan Johannes Krauser II. Soichi pun harus menjalani hidupnya dengan dua sisi berbeda.

Review :
Lucuan animenya ketimbang filmnya, tapi buat yang nggak nonton animenya, film ini cukup bagus. Penampilan Ken-chan lugu sekali di film ini dengan poni seperti itu. Banyak adegan yang bikin kita ketawa sepanjang film, namun sarat dengan pesan moral.

7.3/10



10. 20th Century Boys 1: Beginning of the End (2008) | 20-seiki shônen: Honkaku kagaku bôken eiga


Plot:
Di masa kecilnya, Kenji bersama-sama temannya membuat sebuah khayalan tentang masa depan di sebuah buku. Tentang terjadinya serangan monster raksasa yang menghancurkan Tokyo pada malam tahun baru 2000. Dan disertai dengan serangan virus di berbagai kota besar dunia lainnya. Namun, khayalan itu malah menjadi kenyataan dan didalangi oleh sebuah organisasi misterius bernama "Tomodachi" (Friend). Akhirnya Kenji mengumpulkan kembali teman-teman semasa kecilnya dulu untuk mencari tau siapa "Tomodachi" yang mencuri buku khayalan mereka dulu. 

Review :
Jadi nanggung nontonnya gara-gara masih ada dua film lagi sambungannya. Untuk belom baca manganya jadi masih penasaran hahay...

7.5/10



11. Norwegian Wood (2009) | Noruwei no mori



Plot :
Bersetting tahun 1960-an, seorang pelajar bernama Toru Watanabe (Kenichi Matsuyama) kehilangan teman baiknya Kizuki (Kengo Kora) yang bunuh diri. Toru khirnya melanjutkan kuliah di Tokyo. Tanpa disangka, dia bertemu dengan kekasih Kizuki, Naoko (Rinko Kikuchi). Mereka akhirnya sering menghabiskan waktu bersama. Namun, Naoko pergi meninggalkan Toru pada ulang tahunnya yang ke-20 dan memilih tinggal di sanitarium di Kyoto.

Review :
Dengan durasi yang cukup lama, membuatku jadi ngantuk di beberapa scene. Tapi cukup terhibur dengan pemandangan indah di film ini dan pastinya karena ada Kenichi-kun.

7.5/10





No comments:

Translate

Waiting Lists

Sur mes lèvres.jpg Dark, brown-tinted and horror-themed image of a man in an asbestos-removal suit (to the right side of the poster), with an image of a chair (in the middle of the image) and an image of a large castle-like building at the top of the image. The text "Session 9" is emboldened in white text in the middle of the image, and near the bottom of the image is written, "Fear is a place." Lisbeth Salander with Mikael Blomkvist The Girl Who Played with Fire.jpg Page turner.jpg Le trou becker poster3.jpg Nightwatch-1994-poster.jpg Headhunter poster.jpg On the Job Philippine theatrical poster.jpg The Song of Sparrows, 2008 film.jpg The-vanishing-1988-poster.jpg Three Monkeys VideoCover.png