December 19, 2012

Eyes Without a Face (1960)



Eyes Without a Face (1960)







 
Eyes Without a Face (1960)
Les yeux sans visage
Horror

Director Georges Franju
Release date(s): 2 March 1960 
Running time: 84 minutes
Country: France, Italy
Language: French

Starring: 




Opening film ini sendiri bahkan sudah menampilkan adegan yang cukup menyeramkan, dimana seorang wanita mengemudikan mobil di malam hari yang gelap dengan membawa seorang mayat di bangku belakang mobil. Setelah itu wanita yang bernama Louise (Alida Valli) tersebut, membuang mayat tersebut ke sungai. Wow!

 

Ternyata mayat yang dibuang tersebut adalah hasil dari percobaan seorang dokter bedah bernama Dr. Génessier (Pierre Brasseur) yang terobsesi untuk membuat wajah sang putri tercintanya normal kembali. Christiane (Edith Scob), putrinya tersebut mengalami kecelakaan dan mengakibatkan wajahnya mengalami luka hebat dan nyaris seperti monster. Untuk membuat wajah Christiane normal kembali, Dr. Génessier dibantu asistennya Louise menculik para gadis cantik dan mengoperasi wajah mereka. Lalu kulit wajah mereka tersebut akan ditempelkan ke kulit Christiane. Sayangnya semua percobaan yang dilakukan gagal dan membuat Christiane menjadi depresi.


Kegilaan Dr. Génessier tidak sepenuhnya didukung oleh Louise ataupun Christiane. Tapi mereka berdua seperti tidak punya pilihan lain. Bisa jadi Louise mungkin termakan hutang budi pada Dr. Génessier karena telah menolongnya atau karena merasa iba pada Christiane. Sedangkan Christiane sendiri tentulah ingin wajahnya normal kembali. 


Wow! Film ini super keren! Apalagi untuk di jamannya disajikan adegan fantastis pembedahan secara gamblang. Sayatan demi sayatan di wajah si korban terlihat nyata dan jelas. Untunglah, karena gambar hitam putih, jadi nggak terlalu seram. Tapi tetap terlihat cukup ngilu!


Horor yang mencekam bukan harus dengan penyajian adegan hantu atau setan dan Eyes Without a Face sukses menyajikan horor mencekam buat pikiran kita. Melihat Dr. Génessier yang sangat terobsesi dengan percobaan operasi plastiknya seperti melihat seorang dokter sinting dengan penampilan luar yang normal.


Sepanjang film berlangsung, atmosfir yang ditampilkan memang mencekam, apalagi ditambah dengan scoring musiknya yang dark. Liat saja setting rumah Dr. Génessier, mengingatkan pada rumah tahun 1800-an yang besar tapi angker. Apalagi lokasi di sekitarnya cuma hutan. Tapi sekilas ditampilkan juga kota Paris pada tahun 1960-an.



Alur ceritanya cepat dan tidak bertele-tele tapi sayangnya ketika menjelang ending seperti agak terburu-buru. Saya angkat dua jempol untuk scene pembedahannya yang keren, so perfect, seperti sedang melihat operasi plastik yang sesungguhnya. Overall, film ini bagus tapi saya sedikit kurang puas dengan endingnya. Harusnya endingnya menampilkan sesuatu yang lebih shock dan fantastis! Oh, ya saya juga ketipu dengan adegan para polisi di ending yang bertemu dengan sang villain. Saya kira adegannya bakalan sama kayak film-film bergenre horor lainnya, ternyata saya salah total.







Warning : contain disturbing and horrifying scenes










No comments:

Translate

Waiting Lists

Sur mes lèvres.jpg Dark, brown-tinted and horror-themed image of a man in an asbestos-removal suit (to the right side of the poster), with an image of a chair (in the middle of the image) and an image of a large castle-like building at the top of the image. The text "Session 9" is emboldened in white text in the middle of the image, and near the bottom of the image is written, "Fear is a place." Lisbeth Salander with Mikael Blomkvist The Girl Who Played with Fire.jpg Page turner.jpg Le trou becker poster3.jpg Nightwatch-1994-poster.jpg Headhunter poster.jpg On the Job Philippine theatrical poster.jpg The Song of Sparrows, 2008 film.jpg The-vanishing-1988-poster.jpg Three Monkeys VideoCover.png