The Raid: Redemption (2011)
[Serbuan maut]
[Serbuan maut]
Director : Gareth Evans
Release date (s) : 8 September 2011
22 Maret 2012 (Indonesia)
Running Time : 101 menit
Country : Indonesia
Language : Indonesia
Casts :
Iko Uwais
Watched : 9 August 2012
Sejujurnya, saya tidak berekspektasi terlalu tinggi ketika iseng menonton film ini lewat DVD di rumah teman. Walaupun banyak review dan tanggapan positif tentang film ini, tapi saya takut kecewa karena orang Indonesia terlalu suka melebih-lebihkan sesuatu.
The Raid sendiri bercerita tentang tim
polisi (SWAT) yang berjumlah 20 orang yang bertugas menjalankan misi
menyerbu tempat persembunyian gembong narkotika kelas kakap bernama
Tama di sebuah apartemen tua dan kumuh yang tak tersentuh aparat. Gedung
tersebut juga menjadi tempat para pembunuh, anggota geng, pemerkosa, dan
pencuri berlindung untuk mencari tempat tinggal aman. Singkat cerita, terjadi baku hantam antara para polisi tersebut dengan para gerombolan penjahat anak buah Tama.
Dalam durasi 101 menit, kita akan disuguhkan adegan baku hantam dan tembak-tembakan antara para polisi dan gerombolan penjahat yang ada di gedung tersebut. Cepat dan nyaris tanpa jeda. Bahkan teman saya sampai meringis dan ngilu melihat adegan kekerasan yang ditampilkan seperti penembakan dengan pistol di kepala, penusukan dengan senjata tajam atau luka-luka yang ditampilkan di film ini. Nyaris saja, teman saya tersebut menyerah untuk menontonnya. Sedangkan saya sendiri malah terkekeh melihatnya karena adegan seperti ini belum seberapa jika dibandingkan menonton film gore.
Dari segi jalan cerita, terkesan banyak yang terlalu dipaksakan dan penuh tanda tanya tanpa ada jawaban yang pasti sama sekali. Tapi mungkin hal tersebut disengaja karena mungkin cerita detailnya akan ditemukan di sekuelnya nanti, Berandal.
Dari segi akting para pemainnya, tidak jelek juga tidak bagus (kecuali di bagian adegan berantemnya). Terutama untuk dialog yang ditampilkan terkesan sangat kaku seperti dialog yang dibaca langsung dari buku tanpa intonasi. Sinetron saja masih lebih bagus dialognya. Mungkinkah hal tersebut karena sang sutradara yang berasal dari luar? Entahlah! Tapi setidaknya, ya di bagusin, dong dialognya! Jangan seperti orang yang sedang membaca naskah tanpa intonasi begitu! Sewaktu sersan Jaka (Joe Taslim) berkhotbah di depan anak buahnya, sumpah, saya ketawa mendengar kata-kata yang diucapkannya. Datar tanpa intonasi dan ekspresi dari raut wajahnya. Kalau
tidak ingat bahwa ini adalah film bergenre action, pasti film ini sudah
kritik habis-habisan soal akting dan dialog para pemainnya.
Tapi untuk adegan fightingnya, saya cukup terhibur. Apalagi melihat adegan perkelahian antara (Rama) Iko Uwais, Andi (Donny Alamsyah) dan Mad Dog (Yayan Ruhian) yang berlangsung sengit dan lama. Saya sempat senang waktu Mad Dong tak terkalahkan oleh dua orang tersebut (lho?). Tapi, ya namanya film, tetap aja yang jahat pasti kalah (hmm). Oh, ya ada sedikit twist juga, nih soal Tama di endingnya yang *sensor** (mending nonton sendiri aja ya... ).
No comments:
Post a Comment