September 09, 2012

Come Rain Come Shine (2011)


Come Rain Come Shine (2011)

(Saranghanda, Saranghaji Anhneunda)
“I love you, I don’t love you.”





Getting mad won't change anything.
It just seemed that once you've made up your mind, nothing can change it.


Come Rain Come Shine
Melodrama | Romance
Director: Lee Yoon-ki
Running Time: 105 minutes
Release date(s): 17 February 2011
Country: South Korea
Languange: Korean

Casts:



Come Rain Come Shine dibuka dengan adegan pembicaraan sepasang suami istri, Hwang Ji-seok (Hyun Bin) dan Yeong-sin (Lim Soo-jung) di dalam mobil yang berlangsung cukup lama, sekitar 10 menit. Dalam pembicaraan tersebut, sang istri mengutarakan niatnya untuk meninggalkan rumah. Sang suami hanya menanggapi hal tersebut secara datar, tanpa ekspresi berlebihan. Bahkan sang suami menolak ketika sang istri mencoba memberitahukan bersama siapa ia akan pergi.


 


Setting lalu berpindah di dalam rumah hingga akhir cerita. Digambarkan hujan terus mengguyur sepanjang hari dimana Yeong-sin sibuk berbenah untuk pindah dan Ji-seok membantunya. Tak dapat dipungkiri bahwa itu adalah hari terakhir mereka bersama. Namun, sepanjang hari terakhir mereka bersama itu, banyak hal yang terjadi.



Come Rain Come Shine memang bukan film drama pada umumnya, dimana film ini minim dialog dan lebih banyak menampilkan simbol-simbol serta ekspresi dan akting dari para pemainnya. Dan sesuai judulnya, hujan ditampilkan terus turun sepanjang hari sehingga membuat pemainnya terpaksa harus tetap berada di dalam rumah sepanjang film. Tapi Lee, sang sutradara mampu mengeksekusi setting yang minimal di dalam rumah dengan baik. Walau statis, namun tiap scene yang ada terlihat indah dan memorable. Apalagi di dukung oleh atmosfir yang kuat dan natural membuat film ini terlihat real dan penonton akan bisa merasakan apa yang terjadi antara kedua tokoh utama dalam film ini. 


 

 



Sayangnya, tidak semua orang dapat menikmati film dengan alur yang terlalu datar tanpa konflik yang kuat  dan cenderung membosankan seperti ini. Walaupun akhirnya kesan membosankan sedikit hilang pada sepertiga bagian akhir cerita, lewat kemunculan seekor anak kucing yang tiba-tiba berada di teras rumah suami istri tersebut dikala hujan. Kehadiran anak kucing tersebut justru menimbulkan momen kebersamaan antara mereka berdua. Tapi sang sutradara sepertinya memang tidak ingin menghanyutkan jalan cerita dalam arus roman, sehingga penonton yang mengharapkan kisah romantis pasti akan kecewa. Lalu kita pun akan disuguhkan kesenjangan dan kekakuan antara suami istri tersebut dalam berkomunikasi ketika tetangga mereka yang merupakan sang pemilik kucing datang mencari kucing mereka. 


  

 


Film yang menjadi kandidat dalam Berlin International Film Festival ini memang terlihat "berat" untuk dinikmati. Tapi justru itulah keunikan dari film ini. Intinya anda hanya harus sabar untuk menontonnya karena film ini memang menampilkan tensi yang datar, lambat, hambar dan nyaris membuat frustrasi. Tapi jika anda mampu menghargai film dengan akting yang ekspresif dibalut atmosfir yang kuat walau minim dialog dengan simbol yang lebih banyak berbicara, percayalah, anda akan menyukai film ini. 


 

 

 

 









9 comments:

Yusrizal Ihya said...

Haha, gue juga sempet ga ngerasa "datar" banget nih film.
Tapi meski begitu, gue suka dengan akting dua artisnya, rasanya gue bisa ngerasain gimana rasanya memiliki pasangan seperti itu. Baik yg laki2 maupun yang perempuan.
Yang laki2 terlalu baik hati, yg cewek pengin perhatian lebih.
Yahh. Not bad movie. Tapi ya itu, memang ga semua penonton bakal betah nonton nih film smp akhir. Apalagi endingnya juga begitu... Haha

Radira said...

Nontonnya ngga pake acara depresi kan?? Hahaha..

Unknown said...

aku malah bingung mksud nya gmn awalnya?
tp setelah ditonton jd tau mksd a walau cuma liat secuplik
yg belum ngrti akhirnya mksd a gmn???
liat ni film jd ingt keadaan seseorang ddkat q yg slalu diam wlw q omeli..
hehehehe

Radira said...

Untuk endingnya, yeah.. it depends on our own perseption.. apakah mereka (bakal) balikan atau malah sebaliknya..

Anonymous said...

borrring tingkat dewa...pokoknya kalo lagi butuh hiburan ga rekomended bgt ma nich film

Diana said...

Gilaaaa, bosenin banget.
Buang-buang waktu selama 1 jam 45 menit, hadeuuh..

Unknown said...

baru nonton film nya. Baguuuss menurutku, apalagi dari obrolan dimobil yg kalimatnya ditulis dibagian atas postingan ini.

pengen belajar dari karakter yg dimain kan hyun bin.

klo mrk jadi pisah... rugi banyak si istri nya, jarang dapat suami spt itu.

hubungan si istri dg pil hanya romantika sesaat masih dangkal.

Monica Laila S said...

Nontonnya dimana ka?

Unknown said...

Aq sdh 2 kali nonton, krn yg main hyun Blm, tp ngeselin jg nonton nya.. ending nya jg spoiler..🤔🤐

Translate

Waiting Lists

Sur mes lèvres.jpg Dark, brown-tinted and horror-themed image of a man in an asbestos-removal suit (to the right side of the poster), with an image of a chair (in the middle of the image) and an image of a large castle-like building at the top of the image. The text "Session 9" is emboldened in white text in the middle of the image, and near the bottom of the image is written, "Fear is a place." Lisbeth Salander with Mikael Blomkvist The Girl Who Played with Fire.jpg Page turner.jpg Le trou becker poster3.jpg Nightwatch-1994-poster.jpg Headhunter poster.jpg On the Job Philippine theatrical poster.jpg The Song of Sparrows, 2008 film.jpg The-vanishing-1988-poster.jpg Three Monkeys VideoCover.png