Gita Cinta dari SMA (1979)
"Aku yang telah bersusah payah mengejar cintamu ternyata menemui jurang." - Ratna
Apa anda pernah mendengar tentang nama Galih dan Ratna? Atau familiar dengan kisah mereka? Saya yakin pasti pernah, karena nama Galih dan Ratna ada dalam lagu yang dinyanyikan Chrisye dan kalau tidak salah pernah dirilis ulang oleh D' Cinnamons. Dan tahukah anda bahwa kisah Galih dan Ratna ternyata sangat fenomenal di jamannya.? Kisah cinta mereka tersebut tertuang dalam film Gita Cinta dari SMA dimana Rano Karno dan Yessi Gusman yang memerankan kedua tokoh tersebut menjadi icon pasangan remaja yang sangat terkenal dalam film di masa itu. Film ini juga menjadi film terlaris ketiga di Jakarta, tahun 1979 dengan jumlah penonton 162.050 orang. Wow, angka yang cukup fantastis untuk tahun segitu. Walaupun film tersebut dibuat mungkin ketika orang tua kita masih muda - mama saya masih berumur 17 tahun kala itu - tapi kisah yang disajikannya kekal sepanjang masa. Dalam artian, di jaman sekarang pun kita masih bisa menikmati kisah dalam film tersebut - walaupun mungkin beberapa adegannya ada yang tidak cocok lagi dengan jaman sekarang, but it's not a big deal!.
Sesuai judulnya, film ini menceritakan kisah cinta dua sejoli yang masih berstatus pelajar SMA, Galih Rakasiwi (Rano Karno) dan Ratna Suminar Sastrowardoyo (Yessi Gusman) yang juga merupakan pelajar teladan dan bintang kelas di sekolah mereka. Sayangnya, kisah cinta mereka mendapat rintangan yang sangat berat dari ayah Ratna. Ratna bahkan telah dijodohkan dengan seorang mahasiswa fakultas kedokteran. Lalu, bagaimana kisah dua sejoli tersebut? Apakah mereka bisa menghadapi aral merintang dan bersatu kembali?
Mungkin bagi sebagian orang, remaja masa kini khususnya, film ini mungkin terkesan biasa saja, kurang menarik dan ketinggalan jaman, terlebih karena problematika yang terjadi mungkin akan sangat jarang dijumpai di masa sekarang ini. Film ini sederhana, apa adanya, tulus dan jujur dalam menggambarkan segala sesuatunya. Namun, kesederhaan yang tergambar dalam film ini justru yang menjadikan film ini terasa istimewa dan bagus. Kisah cinta remaja yang malu-malu kucing dan polos tergambar jelas dalam setiap adegannya. Hakikat cinta yang tulus digambarkan dengan sederhana, tidak neko-neko, dan bukan hanya mengumbar kata 'I love you' saja di mulut. Ketulusan cinta benar-benar dibuktikan dengan saling mendukung satu sama lain tanpa harus adanya nafsu. Saya tidak yakin kisah cinta remaja sekarang ada yang seperti itu. Kesederhanaan film ini juga tampak dari adegan dan dialognya, tak ada kesan yang dibuat-buat.
Dan adegan-adegannya, terutama adegan di sekolah benar-benar memorable, membuat kita bernostalgia kembali ke jaman sekolah. Saya suka adegan di kelas yang memang digambarkan seperti yang sebenarnya seperti perkenalan murid dan guru baru, guru yang sedang menulis di papan tulis, siswa yang bisik-bisik ketika pelajaran berlangsung dan lainnya. Hal seperti itu nyaris tak ditemukan lagi dalam film atau shitnetron remaja sekarang. Ada juga adegan yang cukup memancing gelak tawa seperti ketika pelajaran olahraga di lapangan dan tak ketinggalan ditampilkan juga adegan pentas seni perpisahan siswa kelas tiga. Ya, film ini benar-benar menggambarkan bagaimana sekolah itu yang sebenarnya. And I miss something like that in the movie nowadays. Dan saya pribadi suka dengan kedua karakter utamanya yang merupakan siswa teladan.
Chemistry yang luar biasa antara Rano Karno dan Yessi Gusman sukses membuat penontonnya seolah merasakan sendiri kisah cinta mereka dalam film ini. Dan soal akting, tak usah diragukan lagi, hampir semua pemain dalam film ini bermain bagus. Dan hal ini jarang sekali ditemukan dalam perfilman tanah air sekarang ini. Kebanyakan film sekarang dibuat asal dengan akting yang juga asal-asalan. Bahkan tak ada script sama sekali, fresh from the oven begitu syuting dimulai. Oh no!! Yeah, memang ada sedikit pencerahan dengan adanya beberapa film yang lumayan berkualitas dalam kurun waktu beberapa tahun ini dan semoga ke depannya semakin banyak lagi sehingga film esek-esek tanpa cerita yang dibuat asal-asalan bisa segera musnah dari perfilman tanah air.Ya ya ya.. ini hanya sedikit uneg-uneg saya saja jadi mari kita kembali ke bahasan awal lagi. Film yang di adaptasi dari Novel karya Eddy D. Iskandar (dirilis ulang tahun 2011) ini juga mempunyai soundtrack yang bagus dan kekal sepanjang masa seperti lagu Gita Cinta dari SMA yang dinyanyikan oleh Rano Karno dan lagu Galih dan Ratna yang dinyanyikan Chrisye. Aransemen musiknya sendiri digawangi oleh Guruh Soekarno Putra yang juga menjadi koreografer untuk adegan di pentas seni perpisahan.
Akhirnya, saya cuma mau bilang kalau film ini bagus dan wajib ditonton oleh pencinta film. Saya pribadi agak susah sebenarnya menonton film bertema romansa begini tetapi saya sangat menikmati film ini. Film ini menjadi bukti nyata bahwa perfilman Indonesia pernah membuat karya yang bagus dan bermutu. Sekedar info saja bahwa film Ada Apa Dengan Cinta juga terinspirasi (katanya) dari film ini. So, you have to watch this movie. Don't miss it!
Mungkin bagi sebagian orang, remaja masa kini khususnya, film ini mungkin terkesan biasa saja, kurang menarik dan ketinggalan jaman, terlebih karena problematika yang terjadi mungkin akan sangat jarang dijumpai di masa sekarang ini. Film ini sederhana, apa adanya, tulus dan jujur dalam menggambarkan segala sesuatunya. Namun, kesederhaan yang tergambar dalam film ini justru yang menjadikan film ini terasa istimewa dan bagus. Kisah cinta remaja yang malu-malu kucing dan polos tergambar jelas dalam setiap adegannya. Hakikat cinta yang tulus digambarkan dengan sederhana, tidak neko-neko, dan bukan hanya mengumbar kata 'I love you' saja di mulut. Ketulusan cinta benar-benar dibuktikan dengan saling mendukung satu sama lain tanpa harus adanya nafsu. Saya tidak yakin kisah cinta remaja sekarang ada yang seperti itu. Kesederhanaan film ini juga tampak dari adegan dan dialognya, tak ada kesan yang dibuat-buat.
Dan adegan-adegannya, terutama adegan di sekolah benar-benar memorable, membuat kita bernostalgia kembali ke jaman sekolah. Saya suka adegan di kelas yang memang digambarkan seperti yang sebenarnya seperti perkenalan murid dan guru baru, guru yang sedang menulis di papan tulis, siswa yang bisik-bisik ketika pelajaran berlangsung dan lainnya. Hal seperti itu nyaris tak ditemukan lagi dalam film atau shitnetron remaja sekarang. Ada juga adegan yang cukup memancing gelak tawa seperti ketika pelajaran olahraga di lapangan dan tak ketinggalan ditampilkan juga adegan pentas seni perpisahan siswa kelas tiga. Ya, film ini benar-benar menggambarkan bagaimana sekolah itu yang sebenarnya. And I miss something like that in the movie nowadays. Dan saya pribadi suka dengan kedua karakter utamanya yang merupakan siswa teladan.
Chemistry yang luar biasa antara Rano Karno dan Yessi Gusman sukses membuat penontonnya seolah merasakan sendiri kisah cinta mereka dalam film ini. Dan soal akting, tak usah diragukan lagi, hampir semua pemain dalam film ini bermain bagus. Dan hal ini jarang sekali ditemukan dalam perfilman tanah air sekarang ini. Kebanyakan film sekarang dibuat asal dengan akting yang juga asal-asalan. Bahkan tak ada script sama sekali, fresh from the oven begitu syuting dimulai. Oh no!! Yeah, memang ada sedikit pencerahan dengan adanya beberapa film yang lumayan berkualitas dalam kurun waktu beberapa tahun ini dan semoga ke depannya semakin banyak lagi sehingga film esek-esek tanpa cerita yang dibuat asal-asalan bisa segera musnah dari perfilman tanah air.
Akhirnya, saya cuma mau bilang kalau film ini bagus dan wajib ditonton oleh pencinta film. Saya pribadi agak susah sebenarnya menonton film bertema romansa begini tetapi saya sangat menikmati film ini. Film ini menjadi bukti nyata bahwa perfilman Indonesia pernah membuat karya yang bagus dan bermutu. Sekedar info saja bahwa film Ada Apa Dengan Cinta juga terinspirasi (katanya) dari film ini. So, you have to watch this movie. Don't miss it!
"Tiada duka selara Galih dan Ratna.
Tiada nostalgia seindah Gita Cinta Dari SMA…"
Title: Gita Cinta dari SMA | Genre: Romance | Director: Arizal | Music: Kemal Redha, Guruh Soekarnoputra | Release date: | Duration: | Country: Indonesia | Language: Indonesian | Cast: Rano Karno, Yessi Gusman, Ade Irawan, Adisoerya Abdi, Arie Kusmiran, Doddy Sukma, Lisa Dona, Pong Hardjatmo | Wikipedia | IMDb