Children of Heaven (1997)
[Bacheha-Ye aseman]
Director: Majid Majidi
Release date : January 22, 1999 (US)
Running time : 89 minutes
Main Casts :
Release date : January 22, 1999 (US)
Running time : 89 minutes
Main Casts :
Amir Farrokh Hashemian
Bahare Seddiqi
Bahare Seddiqi
Ali (Amir Farrokh Hashemian), seorang bocah lelaki berusia 9 tahun membawa sepatu adiknya Zahra (Bahare Seddiqi) ke tukang sepatu untuk diperbaiki. Sayangnya, tanpa sengaja Ali menghilangkan sepatu itu. Ali tidak berani mengatakannya pada orang tuanya karena keluarganya sedang kesulitan ekonomi. Terpaksalah Zahra harus memakai sepatu Ali ketika akan pergi ke sekolah pagi hari dan harus bergantian dengan Ali di siang hari. Supaya tidak terlambat, Zahra harus cepat pulang dan berlari. Tetapi karena lari Zahra tidak begitu kencang, dia sering telat pulang dan membuat Ali jadi telat juga masuk sekolah. Hal tersebut tentu sangat menyulitkan posisi Ali yang terkenal cukup pintar di kelasnya. Bahkan, ada saja hal-hal yang terjadi di luar perkiraan. Salah satunya ketika tanpa sengaja salah satu sepatu terlepas dan masuk ke got sehingga Zahra harus mencarinya. Ketika dapat, sepatu tersebut kotor dan basah. Dengan kondisi seperti itu, Ali mau tak mau harus memakainya juga. Hingga suatu hari, ada perlombaan lari dimana hadiah untuk pemenang ketiga adalah sepasang sepatu. Ali berniat untuk mengikuti lomba tersebut. Jika dia menang, dia akan memberikan sepatu itu untuk Zahra.
Cerita yang sangat simpel tanpa action atau efek apapun, mampu dihadirkan oleh sang sutradara Majid Majidi dengan sangat luar biasa bagusnya. Durasi 89 menit terasa begitu cepatnya karena alur cerita yang cepat tanpa bertele-tele. Walau menceritakan tentang masyarakat ekonomi ke bawah dan menengah di Iran, namun sama sekali tak ada gambaran berlebihan tentang kemiskinan atau kesedihan. Semua terlihat alami seperti apa adanya. Akting para pemainnya benar-benar natural. Dua jempol diberikan untuk Amir Farrokh Hashemian dan Bahare Seddiqi. Chemistry sebagai kakak beradik melekat kuat. Mereka sama sekali terlihat seperti tidak sedang berakting. Gaya dan tingkah khas anak-anak seusia mereka membuat kita semakin berdecak kagum dan mungkin akan membuat kita merindukan masa kanak-kanak kita. Rasa prihatin akan timbul seketika menyaksikan kehidupan Ali dan Zahra, dimana di masa kanak-kanak, mereka sudah harus mengorbankan sedikit masa indah kanak-kanak mereka. Kita yang punya kehidupan yang lebih baik dari mereka, tentu haruslah bersyukur.
Untuk beberapa bagian, adegan yang menyentuh sukses membuat mata berkaca-kaca. Hal tersebut tak lepas dari akting para pemainnya yang sangat menyakinkan. Sebagai contoh ketika Ali yang pulang dengan kekecewaan karena tidak berhasil merebut posisi ketiga di pertandingan lari, dengan melihat raut wajah Ali dan Zahra saja sudah mampu membuat sedih tanpa harus ada dialog apapun.
Banyak momen-momen yang biasa saja sebenarnya, namun tercipta menjadi luar biasa di tangan sang sutradara. Semua adegan menjadi terkesan dan menimbulkan kenangan. Adegan ketika pertandingan lari ditampilkan begitu natural dengan jumlah pemain anak-anak yang cukup banyak. Jelas, hal tersebut bukan hal yang mudah untuk mengarahkan anak-anak berakting. Dua jempol juga buat sang sutradara. Akhirnya, film ini memang recommended untuk ditonton buat semua kalangan. Dan sepertinya akan menjadi salah satu film favoritku.
2 comments:
I love ur post.. Very Nice..I love this film too and it will be my favorite since I was kid..
Thank you Uli for comment and stopping by ^^
Post a Comment