The Young and the Damned (1950)
[Los olvidados]
[Los olvidados]
Director : Luis Buñuel
Release date(s) : December 9, 1950
Country : Mexico
Running time : 80 min.
Language: Spanish
Running time : 80 min.
Language: Spanish
Starring :
Alfonso Mejía
Estela Inda
Miguel Inclán
Roberto Cobo
Alma Delia Fuentes
Francisco Jambrina
Jesús Navarro
Estela Inda
Miguel Inclán
Roberto Cobo
Alma Delia Fuentes
Francisco Jambrina
Jesús Navarro
Watched : 27 May 2012
“Almost every capital, like New York, Paris, London, hides behind
its wealth, poverty-stricken homes where poorly-fed children, deprived
of health or school, are doomed to criminality. Society tries to provide
a cure. Success for its efforts remains very limited. The future is not
bound to the present: The day will come when children rights are
respected. Mexico, large modern city, is no exception to the rule. This
film shows the real life. It’s not optimistic. The solution to this
problem is left to the forces of progress.”
Adegan awal film ini dibuka dengan narasi diatas layaknya film-film klasik. Lalu adegan berikutnya berlanjut menampilkan adegan beberapa anak jalanan di kota Meksiko. Selanjutkan kita pun akan diajak melihat kerasnya hidup anak-anak jalanan di Meksiko pada masa itu. Adalah Jaibo, salah seorang anak jalanan tersebut yang dianggap sebagai leader baru saja kabur dari penjara karena kejahatan yang dia lakukan. Sifat Jaibo sangat keras, brutal, licik dan berbagai hal buruk lainnya dia miliki. Jaibo dan gangnya merencanakan untuk merampok uang hasil mengamen dari seorang musisi jalanan yang buta. Lalu ada juga tokoh Pedro, salah satu anak jalanan tersebut, yang kelihatan nakal namun sebenarnya haus akan kasih sayang, terutama dari ibunya. Pedro yang ingin merubah dirinya menjadi lebih baik demi ibunya, mengalami dilema karena moralnya perlahan-lahan telah dirusak oleh yang lain.
Banyak problematika kehidupan yang dipaparkan dalam film ini. Bagaimana di Meksiko kala itu ditampilkan bahwa kaum muda kebanyakan adalah anak-anak yang malas dengan tingkat kenakalan yang sangat tinggi. Sedangkan kaum tua tak kalah buruknya. Mungkin masa yang suram buat negeri itu saat itu. Memang film ini adalah neorealis, dimana sebagian atau keseluruhannya adalah berdasarkan kisah nyata yang terjadi.
Kekerasan kerap ditampilkan di sepanjang film, bahkan moral para tokoh yang ada nyaris hilang. Siapapun bisa jadi jahat - bahkan yang baik sekali pun - dalam film ini. Tak ada yang salah atau benar karena keadaan yang kadang memaksa seseorang berubah walau perubahannya bisa ke arah yang baik atau malah sebaliknya. Tinggal bagaimana kita sebagai penonton yang baik menyikapinya dengan positif agar hal buruk yang ditampilkan dalam film ini tidak terjadi dalam kehidupan kita yang nyata.
No comments:
Post a Comment